Berita Kebumen
Usaha Kelinci Punya Prospek Menjanjikan, Permintaan Ekspor Tinggi
ara peternak kelinci di Kebumen bakal dilatih mengembangkan hasil usaha ternaknya agar mampu naik kelas untuk diekspor ke luar negeri.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Para peternak kelinci di Kebumen bakal dilatih mengembangkan hasil usaha ternaknya agar mampu naik kelas untuk diekspor ke luar negeri.
Itu telah dibahas dalam pertemuan jajaran pegawai Badan Karantina Pertanian Cilacap bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Pendopo Kabumian, Kamis (24/2/2022) lalu.
Doktor Mujiatun yang mewakili Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian mengatakan, peternakan kelinci di Kebumen sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan , sehingga mampu menembus pasar ekspor.
"Kami mengajak bagaimana peternak kelinci di Kebumen bisa maju dengan meningkatkan hasil ternaknya, dan bisa diolah menjadi produk makanan yang bisa diekspor," ujarnya, Sabtu (26/2/2022)
Dalam audensi bersama Bupati, pihaknya mempertemukan para eksportir dengan peternak kelinci di Kebumen.
Harapannya mereka bisa saling belajar dan bertukar pikiran tentang pengembangan usaha ternak kelinci. Termasuk prosedur untuk mengekspor.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilacap juga sudah menggelar kegiatan bimbingan teknis akselerasi ekspor ekspor kelinci dan produk turunannya, di Grand Kolopaking Hotel Kebumen dengan menghadirkan para peternak kelinci, Kamis (24/2/2022) lalu.
Terkait lalu lintas ekspor dan impor, Karantina Pertanian bertugas memberikan jaminan kesehatan kelinci, tindakan karantina, pemenuhan langkah-langkah ketertelusuran dan pemenuhan persyaratan negara tujuan.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan, pihaknya mendukung upaya Badan Karantina Pertanian untuk membina peternak kelinci agar bisa semakin maju. Masyarakat memang perlu diberi pemahaman bahwa daging kelinci itu halal dan enak dikonsumsi.
"Daging kelinci itu enak ya, kemarin kita juga coba makan sate kelinci di Adimulyo. Jadi kelinci ini bisa jadi alternatif makanan sehat masyarakat pengganti ayam, dan ikan. Sehingga perlu dikembangkan agar produk olahannya bisa tembus ekspor," jelas Bupati.
Dwi Astuti, Kepala Karantina Pertanian Cilacap berharap, peternak kelinci terutama di Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Kebumen dapat memahami persyaratan karantina hewan, prosedur ekspor hewan, dan dapat mulai mengekspor kelinci dan produk turunannya.
Diketahui, berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian tahun 2019, ekspor kelinci tercatat sebanyak 975 ekor. Kenaikan 31 % ekspor di tahun 2020 menjadi 2.996 ekor dengan nilai Rp. 213,6 juta.
Tahun 2021 sebanyak 2.448 ekor. Peminat kelinci Indonesia dari berbagai negara, yakni Singapura, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Jepang, Korea selatan, Belgia, dan Inggris. (*)
Baca juga: Polres Karanganyar Hadirkan Gerai Vaksin di Alun-alun Karanganyar
Baca juga: Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga 3, Persipa Pati Satu Grup dengan Klub Milik Prilly Latuconsina
Baca juga: Polisi Datangi Pabrik Garmen Semarang Ajak Ribuan Karyawan Pabrik Ikut Vaksin
Baca juga: Berawal Dari Hobi Berkebun, Iryanto Dirikan Wisata Taman Dinosaurus Di Cilacap