Dongeng Dendam Nyi Herang dan Penyesalan nya, Cerita Pengantar Tidur Anak
dongeng pengantar tidur anak Dendam Nyi Herang dikutip.Di awal bulan ke tujuh, Raja Sagalana selalu membuka lowongan kerja. Ia mem
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Dongeng Dendam Nyi Herang dan Penyesalannya
TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng pengantar tidur anak Dendam Nyi Herang dikutip dari bobo.grid.id.
Di awal bulan ke tujuh, Raja Sagalana selalu membuka lowongan kerja. Ia memberi kesempatan pada rakyatnya untuk bekerja di istana. Biasanya rakyat negeri itu melamar sebagai pelayan atau prajurit.
Orang perempuan yang melamar sebagai pelayan istana paling banyak jumlahnya. Di antara mereka terdapat gadis kecil berpakaian dekil. Ia menggendong seekor anak ayam. Ia menawarkan anak ayam itu kepada para pelamar lainnya.
"Mengapa kau jual anak ayam itu?" tanya seorang perempuan muda bernama Herang.
"Induknya sudah mati. Aku tidak mampu merawatnya lagi," tutur gadis kumal.
Perempuan muda itu akhirnya membeli anak ayam itu.
"Mengapa Kakak ingin membelinya?" tanya gadis kumal itu. "Karena nasib anak ayam ini sama denganku. Hidup di dunia sebatang kara," jawabnya cepat.
Gadis kumal itu kemudian pergi. Tak lama kemudian datang dua petugas istana. "Siapa namamu?" tanya petugas itu.
"Namaku Nyi Herang dari Kampung Cipancar," jawabnya.
"Kamu dipersilakan langsung bekerja di istana hah ini juga. Tugasmu adalah sebagai pelayan pribadi Putri Bungsu," ujar si petugas istana.
Nyi Herang terkejut dengan pengangkatan tersebut. Demikian juga para pelamar lainnya.
Tapi setelah petugas istana itu menjelaskan, barulah semua mengerti.
Ternyata gadis yang menjual anak ayam itu adalah Putri Bungsu yang menyamar. Putri Bungsu rupanya ingin mencari sendiri pelayan untuk dirinya.
Nyi Herang sangat bahagia pada hari pertamanya bekerja. Ia memang sangat ingin bekerja sebagai pelayan di istana. Namun, tujuan utamanya bukan untuk mencari nafkah. Melainkan...membalas dendam!