Masih Ditemukan Warga yang Abai Prokes Tidak Memakai Masker, Hasib: Guci Tanggungjawab Bersama

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Daya tarik wisata (DTW) Guci merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal. 

Pengunjung yang datang pun beragam tidak hanya warga lokal saja, tapi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, ketaatan protokol kesehatan (Prokes) tentu menjadi syarat utama baik pengunjung, pengelola wisata, pedagang, pengelola penginapan, hotel, dan lain-lain termasuk warga setempat yang tinggal di area Guci.

Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa fakta di lapangan masih ada saja warga yang abai prokes seperti tidak mengenakan masker ketika hendak memasuki atau saat di dalam area wisata.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten Tegal, Ahmad Abdul Hasib, mengatakan bahwa DTW Guci merupakan milik bersama dan sudah pasti menjadi tanggungjawab bersama.

Bersama yang dimaksud yaitu pemerintah daerah, pengusaha, pedagang, pengelola penginapan, pengunjung, termasuk masyarakat.

"Bisa dikatakan, 50 persen warga baik di Desa Rembul maupun Desa Guci menggantungkan penghasilannya dari sektor wisata khususnya Guci. Maka, saya harapkan tolong semuanya sadar untuk taat prokes minimal memakai masker," ungkap Hasib, pada Tribunjateng.com, Senin (28/2/2022).

Semisal ada warga ataupun pengunjung yang kedapatan lupa memakai masker, lanjut Hasib, pihaknya menyediakan stok masker dan handsanitizer.

Mereka yang tidak memakai masker, bisa datang ke pos retribusi maupun kantor UPTD Guci untuk meminta masker dan akan diberikan secara gratis.

"Sekali lagi saya imbau kepada seluruh warga, pelaku usaha, pedagang, dan lain-lain yang ada di kawasan wisata Guci agar taat prokes terutama memakai masker demi kebaikan bersama. Tujuannya tentu meminimalkan potensi penularan Covid-19," imbau Hasib. 

Sementara itu, Koordinator Satgas Mandiri Wisata Guci Tegal Jaenal Asikin, selalu standby di depan loket masuk utama DTW Guci untuk memantau ketaatan prokes pengunjung maupun warga setempat. 

Selain itu, Jaenal juga mengatur kendaraan yang hendak masuk ke area wisata, seperti mengarahkan sesuai jenis kendaraan supaya teratur dan tidak terjadi antrean kendaraan yang mengular. 

Ketika ia menemukan pengunjung maupun warga yang tidak mengenakan masker, maka ia akan langsung menegur dan mengingatkan untuk memakai maskernya terlebih dahulu. 

Jika ternyata tidak membawa, maka yang bersangkutan akan diberi masker sekaligus diimbau untuk taat prokes. 

Tak jarang pelanggar prokes diminta untuk putar balik mengambil masker nya baru diperbolehkan masuk area wisata Guci.