Konflik Rusia dan Ukraina
Gedung Pemerintahan Kharkiv Hancur Terkena Rudal Rusia
Kepala Pemerintahana Regional Kharkiv, Oleg Synegubov, mengumumkan pada Selasa (1/3), bahwa serangan rudal Rusia telah menghantam pusat Kota Kharkiv.
TRIBUNJATENG.COM -- Kepala Pemerintahana Regional Kharkiv, Oleg Synegubov, mengumumkan pada Selasa (1/3), bahwa serangan rudal Rusia telah menghantam pusat Kota Kharkiv.
Menurut dia, serangan rudal Rusia tersebut termasuk mengenai daerah pemukiman dan gedung pemerintahan regional.
Serangan ini terjadi saat Rusia memulai hari keenam invasi ke Ukraina.
Synegubov mengatakan Rusia meluncurkan GRAD (sistem roket) dan rudal jelajah di Kharkiv, tetapi kota masih bertahan.
"Serangan semacam itu adalah genosida rakyat Ukraina, kejahatan perang terhadap penduduk sipil!" ungkap dia, dikutip dari Reuters.
Mengenakan jaket antipeluru dan helm, Synegubov mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di media sosial pada Selasa pagi waktu setempat, bahwa terlalu dini untuk mengetahui jumlah korban akibat serangan Rusia tersebut.
Dia membagikan video yang menunjukkan gedung pemerintahan regional Kharkiv terkena rudal dan meledak.
Reuters telah memverifikasi keaslian video tersebut. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.
Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, diketahui memiliki populasi sekitar 1,4 juta.Serupa, diberitakan AFP, alun-alun pusat Kota Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina telah ditembaki oleh pasukan Rusia pada Selasa.
"Pagi ini alun-alun pusat kota kami dan markas besar pemerintahan Kharkiv diserang secara kriminal," kata Sinegubov.
Kesulitan
Sementara itu, Intelijen Inggris sebut pasukan Rusia dalam 24 jam belakangan kesulitan dan hanya sedikit kemajuan kuasai ibu kota Ukraina, Kiev, Selasa (1/3).
Kesulitan logistik dan peningkatan penggunaan artileri di wilayah utara kota itu menjadi beberapa penyebab kemajuan pasukan Moskow sulit terjadi.
"Pergerakan Rusia ke Kiev hanya mengalami sedikit kemajuan dalam 24 jam terakhir, mungkin akibat dari kesulitan logistik yang terus menerus," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen militer, Selasa (1/3), dikutip dari Reuters.
"Pasukan Rusia telah meningkatkan penggunaan artileri di utara Kiev dan di sekitar Kharkiv dan Chernihiv.