Kemunculan Tahu Mini Tegal Imbas Harga Kedelai Tak Kunjung Turun, Simbol Bertahan Produsen Tahu
Istilah tahu mini muncul di Kabupaten Tegal pasca kenaikan harga kedelai yang tak kunjung turun.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ada yang mencetak tahu, mencuci, mengukus, meniriskan, menyaring kedelai, dan lain-lain.
"Karena saya dan karyawan disini sudah seperti keluarga, maka tidak tega rasanya jika sampai ada yang diberhentikan, belum lagi perlu memberikan pesangon juga. Jadi ya kami prihatin bersama karena memang kondisinya lagi seperti ini," terangnya.
Ditanya apakah dari pemerintah pusat maupun daerah sudah memberikan bantuan atau pun lainnya, Samiun mengatakan belum ada sama sekali dan komunikasi pun belum ada.
Samiun berharap harga kedelai bisa segera turun minimal sama dengan pada saat awal-awal pandemi Covid-19 yaitu Rp 7.000 per kilogram.
"Alhamdulillah setiap harinya masih bisa produksi, kalau pun ada sisa ya strateginya mengurangi jumlah kedelai nya. Katakan hari ini 100 kilogram, karena di pasar tahu masih sisa maka selanjutnya dikurangi 10 atau 25 kilogram. Semisal semakin banyak yang tidak terjual ya kami libur tidak produksi, menghabiskan tahu yang ada di pasar," tandasnya. (dta)