Perselingkuhan
Warga Curiga Pak Guru Masuk Toilet Mushola Bareng Wanita Bersuami, Digerebek saat Sedang Mesum
Pak Guru berinisial IS (36) digerebek warga sedang berbuat mesum dengan wanita beristri di toilet mushola
Mirisnya, pelaku merupakan oknum guru di sekolah tempat korban menimba ilmu.
Dalam pers rilis kasus yang berlangsung pada Selasa (22/2/2022), di halaman Polres Tegal, terungkap identitas pelaku pencabulan yaitu berinisial THP (44).
Sedangkan korban, sebut saja Bunga, baru berusia 12 tahun 10 bulan.
Saat ini, korban masih berstatus pelajar SD kelas 6 di salah satu sekolah ikut wilayah Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro, mengungkapkan kronologi terkuaknya aksi bejat yang dilakukan oleh oknum guru kepada siswi yang masih bawah umur itu.
Menurut Wakapolres, semua berawal pada Jumat (28/1/2022) sekitar pukul 09.30 WIB orangtua korban mendapat kabar bahwa sang anak (korban) menangis di sekolah.
Kemudian saat korban pulang ke rumah setelah selesai sekolah, orangtua langsung menanyakan kepada korban mengapa tadi menangis.
Karena merasa curiga terhadap korban, orangtua terus mendesak agar korban mau bercerita apa penyebab yang membuatnya menangis.
Hingga pada akhirnya korban menceritakan penyebab kenapa ia menangis, karena teringat dan trauma terhadap peristiwa yang dialami pada tahun 2019 lalu, atau tepatnya saat korban masih kelas 4 SD.
"Korban kemudian mengaku bahwa pernah mengalami peristiwa perbuatan cabul yang dilakukan oleh pelaku di sisi bagian bawah jalan tol masuk Desa Penarukan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Adapun, modus pelaku guru honorer ini yaitu mengajak les di luar jam sekolah, kemudian membujuk supaya korban mengikuti kemauan pelaku," ungkap Wakapolres Tegal, Kompol Didi, pada Tribunjateng.com, Selasa (22/2/2022).
Menurut pengakuan korban, selain pernah disetubuhi pelaku di sisi bawah jalan tol, korban juga mendapat perlakuan cabul lainnya yaitu diraba bagian payudaranya pada saat di ruang kelas.
Perbuatan cabul dilakukan pelaku di ruang kelas saat jam istirahat dan situasi sepi.
Alasan mengapa korban mau untuk dilakukan perbuatan cabul karena merasa takut dan bingung, mengingat pelaku merupakan gurunya sendiri di sekolah sehingga korban tidak berani menolak ajakan pelaku.
Korban juga tidak berani menceritakan apa yang dialaminya karena takut dan merasa malu atas perbuatan yang menimpa dirinya.