Pembunuh Wanita di Tegal Bawa Irisan Daging Payudara dan Kelamin Korban, Perutnya Menganga
Update pembunuhan wanita tani di area persawahan Desa Jatimulya, Kabupaten Tegal belum lama ini.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kasus penemuan mayat seorang wanita di area persawahan Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal dengan kondisi sangat mengenaskan memasuki tahap baru yaitu pemeriksaan kepada sembilan saksi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya, pada Tribunjateng.com, Jumat (4/3/2022) sore.
Adapun identitas korban (mayat), bernama Kasni (59) warga Desa Jatimulya, RT 06/RW 02, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
Dijelaskan kronologi penemuan mayat Kasni, berawal pada Rabu (2/3/2022) pagi sekitar pukul 07.00 WIB suami korban bernama Wage (61) pergi ke sawah.
Kemudian pulang ke rumah pada pukul 12.00 WIB.
Namun saat sampai di rumah, Wage mendapati sang istri (korban) tidak ada di rumah sampai pukul 14.00 WIB.
Merasa khawatir, Wage pergi ke sawah lagi dan menemukan sang istri sudah tidak bernyawa dengan kondisi sangat mengenaskan.
Setelahnya, korban langsung dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi untuk dilakukan proses autopsi.
"Kami sudah melakukan upaya penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu kami juga sudah melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," ujar AKP Dewa, pada Tribunjateng.com, Jumat (4/3/2022).
Sementara sesuai hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Biddokkes Polda Jateng, lanjut Kasat Reskrim, pada tubuh korban terdapat beberapa luka seperti luka irisan di bagian leher.
Kemudian kedua payudara korban juga terdapat luka irisan (terpotong) sama sekali tidak ada, dan bagian alat vital (kemaluan) juga terpotong.
Turut melibatkan unit K9 (detasemen anjing pelacak) saat melaukan olah TKP untuk memudahkan pencarian bagian tubuh korban yang hilang, namun diakui Kasat Reskrim sementara ini belum ditemukan apapun.
"Sejauh ini kami sudah melakukan pemeriksaan kepada sembilan orang saksi dan masih berlangsung hingga sekarang. Sembilan saksi ini merupakan orang yang berada di sekitaran TKP pada saat kejadian, seperti orang yang sedang bertani, termasuk suami dan tetangga korban juga kami mintai keterangan semuanya," jelas Kasat Reskrim.
Kronologi Temuan Jenazah
Sementara itu, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Tribunjateng.com mendatangi rumah korban dan bertemu dengan Wage, suami korban.
Raut kesedihan masih sangat jelas terlihat, bahkan tatapan matanya pun jelas terlihat menyimpan kesedihan mendalam.
Setelah proses pemakaman korban selesai, Wage bersedia untuk bercerita mengenai kronologi pada saat ia menemukan sang istri sudah tidak bernyawa.
Diceritakan, pada hari naas tersebut Wage dan sang istri sama-sama pergi ke sawah namun lokasinya berbeda dan berjauhan.
Jaraknya sendiri sekitar 2 kilometer.
Selesai menyemprot padi, Wage langsung pulang ke rumah, kemudian makan, dan teringat bahwa sang istri belum pulang ke rumah padahal sudah pukul 14.00 WIB.
"Akhirnya saya menyusul ke sawah dan menemukan istri sudah dalam kondisi mengenaskan. Tubuh tergeletak tidak bernyawa, pakaian sudah terlepas semua, lalu dibagian leher tergorok, kedua payudara sudah tidak ada. Saya shock dan langsung meminta tolong," ungkap Wage, pada Tribunjateng.com, Kamis (3/3/2022).
Ditanya pada saat kejadian bagaimana kondisi di sekitar sawah penemuan mayat sang istri, Wage mengaku sangat sepi dan tidak menemukan siapa-siapa.
Wage pun mengaku bahwa sang istri tidak pernah bercerita sedang memiliki masalah dengan seseorang ataupun masalah lainnya.
Korban tidak pernah bercerita apa-apa, biasa saja, dan sebelum berangkat ke sawah pun dalam kondisi sehat.
Sementara sang istri pergi ke sawah sedang melakukan bubut (mencabuti) rumput yang ada di sekitaran tanaman padi.
Keseharian Wage maupun korban memang ke sawah.
"Saya dan istri biasanya berangkat ke sawah bersama, tapi terkadang juga sendiri-sendiri. Ya saya pikir karena sudah biasa, jadi tidak ada firasat atau pikiran kejadian seperti ini," katanya.
Terpisah, ditemui setelah selesai proses autopsi, petugas pemulasaran jenazah RSUD dr Soeselo Slawi, Manis, mengungkapkan bahwa di tubuh korban terdapat beberapa luka dan juga termutilasi.
Luka pertama ada di bagian leher yang seperti digorok menggunakan benda tajam, kemudian ada luka seperti dipukul dengan benda tempul di bagian kepala.
Bagian yang dimutilasi (dipotong) yaitu kedua payudara korban terpotong benar-benar tidak ada.
Alat vital (kemaluan) korban juga terpotong bentuknya segitiga.
Bahkan yang mengerikan lagi, bagian perut korban isinya keluar semua.
"Bagian leher seperti digorok tapi tidak sampai putus. Tapi yang terputus bagian urat nadi nya. Jenazah tiba di kami Rabu (2/3/2022) malam kemarin sekitar pukul 20.45 WIB, dibawa oleh anggota Polsek Suradadi," tutur Manis. (dta)