Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Pengembangan Karakter Peserta Didik melalui Pembiasaan di Sekolah

Pendidikan karakter (character education) sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda Indonesia.

Editor: abduh imanulhaq
IST
Sri Hartanti SPd, Kepala SDN Mranggen 03 Kec Polokarto Kab Sukoharjo 

Oleh: Sri Hartanti SPd, Kepala SDN Mranggen 03 Kec Polokarto Kab Sukoharjo

DALAM konteks sekarang, pendidikan karakter (character education) sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda Indonesia. Krisis moral tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kenakalan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan pornografi. Oleh sebab itu, perlu adanya usaha dalam menangani bahkan mencegah kejadian-kejadian tersebut agar tidak menjadi budaya anak.

Pendidikan karakter di sekolah diarahkan agar peserta didik memiliki rasa hormat, tanggungjawab khususnya pada diri sendiri, jujur, peduli, adil dan membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan. Mulyasa (2012) menjelaskan tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan secara kompleks, terpadu, dan sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang mengarah pada kualitas pembentukan karakter dan akhlak mulia anak.

Pengembangan karakter dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.

Pengembangan karakter telah diterapkan pada peserta didik SDN Mranggen 03 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo melalui pembiasaan dan dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram, dan Keteladanan.

Kegiatan Rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah. Kegiatan rutin bertujuan membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Beberapa kegiatan rutin yang sudah berjalan antara lain melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin; berdoa bersama-sama sebelum dan setelah belajar, shalat Dhuha bersama, infaq siswa, shalat Zhuhur berjamaah, dan piket kebersihan kelas.

Kegiatan Spontan merupakan kegiatan yang dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat, dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun dan sikap terpuji lainnya. Kegiatan spontan yang sudah berjalan antara lain membiasakan mengucapkan salam ketika berjumpa guru, karyawan, dan sesama siswa; membiasakan membuang sampah pada tempatnya; membiasakan meminta izin ketika hendak masuk/keluar kelas; dan membiasakan bersikap sopan santun terutama dalam bertutur kata.

Kegiatan Terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap sesuai kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan sekolah. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan warga sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan. Kegiatan terprogram yang sudah rutin berjalan antara lain kegiatan memperingati hari-hari besar nasional; kegiatan lomba mata pelajaran; dan kegiatan perkemahan.

Terakhir, kegiatan Keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh atau teladan. Kegiatan ini sudah berjalan antara lain dalam bentuk membiasakan berpakaian rapi; membiasakan datang dan pulang tepat waktu; dan membiasakan rajin membaca dengan menyediakan pojok baca di setiap ruang kelas.

Kunci agar penanaman pendidikan karakter di sekolah dapat berhasil tentunya memerlukan kesabaran dari pihak sekolah terutama kepala sekolah dan guru sebagai orang tua di sekolah. Aturan dan tata tertib sekolah perlu ditegakkan sesuai dengan porsinya dan guru harus benar-benar menerapkan prinsip “Tut Wuri Handayani”, maka pembentukan karakter di sekolah akan terwujud. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved