Paguyuban Warga Terminal Tingkir Protes Pemkot Salatiga, Dinilai Biarkan Banyak Pelanggaran

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – PWTT (Paguyuban Warga Terminal Tingkir) lakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Kota Salatiga, Senin (7/3/2022).

Dalam aksi ini terdapat tiga tuntutan yang disampaikan yakni penertiban pelanggaran trayek bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), keberadaan terminal bayangan dan rencana revitalisasi Terminal Tingkir.

Menurut Ketua PWTT Muhammad Edi Kurniawan mengungkapkan pihaknya mengadu karena merasa resah selama ini seolah ada pembiaran atas sejumlah pelanggaran tersebut.

“Selama kurang lebih empat tahun ini pelanggaran tersebut tidak ada tindakan tegas. Dari wilayah Gemolong, Bonomerto, hingga exit tol Salatiga sudah ada rambu, tapi yang melanggar tidak ditindak,” kata Ketua PWTT.

Untuk revitalisasi, pihaknya mendukung rencana revitalisasi Terminal Tingkir.

“Informasinya revitalisasi akan dimulai akhir Maret atau awal April ini. Itu waktunya tidak tepat karena menjelang ramadan dan lebaran,” ujar Ketua PWTT yang akrab disapa Wawan.

Ia meminta waktu revitalisasi dimulai setelah lebaran.

Jika revitalisasi saat sebelum dan hari H Lebaran membuat arus lalu lintas menjadi tambah padat.

“Adanya pembangunan tentu akan menyebabkan kemacetan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan, baik penumpang maupun pekerja di terminal,” tambahnya.

Selain itu, penegakan peraturan yang berada di Terminal Tingkir akan membuat Terminal tersebut ramai penumpang.

“Jadi ini harus selaras, antara perbaikan terminal dan penegakan peraturan. Buat apa terminal dibangun kalau tidak ada penumpang yang masuk,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengungkapkan baru tahu ada sosialisasi mengenai rencana revitalisasi.

“Saya baru tahu kalau sudah ada sosialisasi di Solo dan Rabu nanti di Balai Kelurahan Tingkir,” kata Dance.

Dance mengatakan revitalisasi Terminal Tingkir dilakukan berdasar Inpres 2020.

Selain itu, dilakukan juga revitalisasi Jalan Jenderal Sudirman dan rusunawa.