Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

5 Titik Paling Rawan Kecelakaan di Semarang, Dijuluki Jalur Tengkorak, Setahun 146 Orang Tewas

Kota Semarang sebagai kota industri sekaligus ibu kota Jawa Tengah memiliki banyak lokasi rawan kecelakaan alias jalur maut

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Truk tronton K 1320 QB bermuatan kayu karet terguling di tanjakan Silayur atau di Jalan Profesor Doktor Hamka Ngaliyan Kota Semarang, Kamis (1/10/2020). 

Korban tewas tiga di antaranya satu keluarga yang terdiri dari ayah Nurul Huda (36), ibu Erna Puji Rahayu (32) dan balita Alif Kendra Tama (3 bulan).

Sedangkan, satu korban lainnya yaitu Soni Arifianto (41) warga Meteseh Kota Semarang pengendara NMAX H 5748 BBG.

Agus Sutanto sopir truk tangki yang menyebabkan empat orang tewas  terancam 5 tahun penjara.

Menurut Kepala Dishub Kota Semarang Endro P Martanto, tingginya angka kecelakaan di jalur tersebut mendorong pihaknya membuat jalur penyelamat.

Proyek itu kini masih dalam tahap izin pinjam lahan ke Kodam IV Diponegoro.

"Sabar ya,masih izin, butuh proses administrasi yang masih berjalan," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (8/3/2022).

Jauh sebelumnya, di jalur itu, pihaknya mengaku, telah memasang rambu, pita kejut dan lainnya.

1. Silayur

Tak kuat menanjak truk tronton muatan semen hantam mobil sedan yang berada di belakangnya di tanjakan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (17/6/2021).
Tak kuat menanjak truk tronton muatan semen hantam mobil sedan yang berada di belakangnya di tanjakan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (17/6/2021). (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Tanjakan Silayur membentang di Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan.

Di titik ini, Dishub Kota Semarang melakukan aturan Muatan Sumbu Terberat (MST).

Papan rambu lalu lintas seperti
"Turunan Tajam, Pindah Gigi Rendah" dan "Truk MST> 8 Ton Dilarang Masuk, Kecuali Jam 23.00-04.00 WIB" juga telah dipasang.

"Bagi kendaraan barang yang melebihi batas kami beri pembatasan jam melintas," imbuh Endro.

Terpisah, penjual bensin tanjakan Silayur, Minto (63) mengaku, sudah tak kaget dengan kecelakaan di Silayur.

Jalur tersebut dari dulu memang jadi langganan kecelakaan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan berat.

"Dulu sempat satu jalur sekarang dibikin dua jalur masih tetap sering kecelakaan," terang warga  kampung Duwet, Beringin Ngaliyan, Kota Semarang itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved