Berita Semarang
Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus KONI Jateng 2021-2025, Ganjar Minta Perkuat Sistem Intelijen
Pengurus KONI Jateng periode 2021-2025 dilantik di Gedung Gradhika Bhakti Praja.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengurus KONI Jateng resmi dilantik dalam pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Jateng periode 2021-2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (8/3/2022).
KONI Jateng dibawah kepemimpinan Bona Ventura Sulistiana, diharapkan ke depan bisa meningkatkan prestasi olahraga Jawa Tengah di kancah nasional.
Pelantikan ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (purn) Marciano Norman kepada Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistina didampingi tujuh pengurus harian. Karena situasi pandemi Covid-19, prosesi pelantikan diwakili delapan pengurus harian dari 50 pengurus KONI Jateng yang hadir.
Ikut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum II KONI Pusat Mayjen TNI (purn) Sudarmo, Wakil Ketua Umum IV KONI Pusat Christian Johanes (Chrisjon), Sekda Jateng Sumarno, anggora Forkopimda Jateng, Kepala Disprapar Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi, para dewan pembina, penyantun dan penasihat KONI serta perwakilan KONI kabupaten/kota dan cabang olahraga.
Disela-sela pelantikan, dilakukan penyerahan tali asih kepada para atlet peraih medali di PON XX Papua, Oktober 2021 lalu.
Hadir secara virtual, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap di bawah kepemimpinan Bona Ventura, pengurus KONI Jateng mampu membawa prestasi olahraga ke arah yang lebih baik, dengan mengedepankan good sports governance dalam pembinaan, mulai pembibitan atlet, pengembangan SDM, uji coba hingga laporan keuangannya.
Ganjar juga meminta, agar Jateng berdaya saing, sudah saatnya mengubah strategi pembinaan model general, ke pembinaan skala prioritas seperti fokus pada cabang-cabang individual.
''Di tengah anggaran yang terbatas, dan pembinaan yang general, biasanya kita kalah. Contoh saja untuk membentuk tim sepakbola yang kuat itu kan butuh biaya mahal, mulai mencari pemain berkualitas dan fasilitas yang berstandar. Nanti kita ukur, bisa juara satu atau dua tidak? Kalau ternyata kita ngga kuat, lebih baik kita ubah strategi dengan memprioritaskan cabang individual seperti atletik dimana tiap atlet bisa turun di beberapa nomor,'' kata Ganjar.
Ganjar juga wanti-wanti agar KONI Jateng memperkuat sistem intelijen untuk melihat kekuatan lawan.
Menurut gubernur, sebelum berperang di PON, sebenarnya bisa dilakukan pemetaan.
''Pemetaan itu membuat kita tahu siapa lawan yang paling berat, siapa yang ringan. Dengan demikian, ketika kita akan berusaha mencapai prestasi di atas lawan, kita bisa tahu siapa atletnya, pelatihnya hingga teknik yang akan digunakan,'' ujar orang nomor satu di Jateng itu.
Dia juga mengingatkan pentingnya data base atlet agar KONI bisa mengawal keberadaan mereka. Jangan sampai atlet yang berulangkali juara lalu hilang.
Ganjar mengapresiasi KONI Jateng yang mengakomodasi pengusaha dan kalangan perguruan tinggi.
Kehadiran pengusaha diharapkan memberikan kesejahteraan kepada para atlet berprestasi sehingga mereka tetap memiliki spirit keprovinsian. Dia ingin semua punya visi yang sama, bahwa atlet berprestasi layak untuk mendapatkan perhatian dan kesejahteraan.
''Saya titip, jika ada perekrutan karyawan, kosongkan beberapa untuk para atlet berprestasi ini,'' kata Ganjar.