Berita Kudus

SAI Foundation Bantu Tangan Palsu Bagi Korban Pembacokan di Taman Bumi Wangi

Indra Setiawan, korban pembacokan warga Desa Mejobo mendapatkan bantuan tangan palsu.

Penulis: raka f pujangga | Editor: sujarwo
Dok. SAI Foundation
CEO SAI Foundation, Samani Intakoris, memberikan dukungan dan motivasi kepada keluarga korban dengan bantuan berupa tangan palsu kepada Muchammad Indra Setiawan (23), warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus,mendapatkan bantuan tangan palsu, Senin (7/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Korban pembacokan yang mengakibatkan pergelangan tangan kiri putus, Muchammad Indra Setiawan (23), warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus,mendapatkan bantuan tangan palsu, Senin (7/3/2022).

CEO SAI Foundation, S

CEO SAI Foundation, Samani Intakoris, memberikan dukungan dan motivasi kepada keluarga korban dengan bantuan berupa tangan palsu kepada Muchammad Indra Setiawan (23), warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus,mendapatkan bantuan tangan palsu, Senin (7/3/2022).
CEO SAI Foundation, Samani Intakoris, memberikan dukungan dan motivasi kepada keluarga korban dengan bantuan berupa tangan palsu kepada Muchammad Indra Setiawan (23), warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus,mendapatkan bantuan tangan palsu, Senin (7/3/2022). (Dok. SAI Foundation)

amani Intakoris, memberikan dukungan dan motivasi kepada keluarga korban dengan memberikan bantuan berupa tangan palsu yang telah menjadi korban pembacokan di depan Taman Bumi Wangi, Jekulo, Kamis (6/2/2021) lalu pukul 02.30.

“Secara pribadi saya memberikan dukungan bagi keluarganya agar tetap semangat meskipun sudah menjadi korban pembacokan,” ucap dia, saat ditemui, Selasa (8/3/2022).

Dia berharap, bantuan yang diberikan tersebut dapat bermanfaat bagi keluarga dan membantu menghilangkan trauma psikologis kepada korban. Samani diketahui sudah dua kali menemui korban.

“Mudah-mudahan dapat bermanfaat dalam memberikan semangat dan kepercayaan diri,” ucapnya.

Pemesanan tangan palsu itu membutuhkan waktu pengerjaan selama satu bulan. Meskipun bantuan tangan palsu itu belum bisa menggerakkan jemarinya, harapannya dapat bermanfaat.

“Tangan palsu yang jarinya bisa bergerak itu baru ada di luar negeri,” kata pria yang menjabat Sekda Kabupaten Kudus.

Dia juga memberikan peluang pekerjaan untuk Indra dapat tetap mencari nafkah di Kafe Gravitasi miliknya untuk menjadi barista atau peracik kopi.

“Kalau mau meracik kopi, belajar di tempat saya di Gravitasi juga bisa,” ujarnya.

Samani juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang terus melakukan patroli keamanan untuk menjaga kondusifitas dan memberikan rasa nyaman kepada warga masyarakat di Kabupaten Kudus.

Apalagi para pelaku diketahui merupakan remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sehingga emosinya masih labil.

“Pelaku ini masih smp, jadi nomor satu peran orang tua penting. Kemudian guru juga diharapkan punya inovasi melalui kegiatan, lewat daring, PR (pekerjaan rumah-red) dan menghadiri kelompok siswa,” ujarnya.

Sementara itu, Indra Setiawan mengucapkan terima kasih sudah mendapatkan bantuan tangan palsu. Kondisi lukanya juga sudah berangsur membaik setelah menjalani rawat jalan selama tiga bulan terakhir.

“Sampai saat ini Alhamdulillah sudah baik. Pak Sekda juga sudah membantu dan datang ke sini dua kali,” ujar dia.

Pria yang berstatus pegawai kontrak di Pura Group itu juga saat ini masih mendapatkan penghasilan dari perusahaan meskipun masih beristirahat karena luka pembacokan yang diterima.

Rencana dua minggu lagi, setelah tangan palsunya bisa dipakai akan memulai kembali untuk bekerja ke perusahaan tersebut sebagai operator mesin selongsong rokok.

“Kemarin ada penyesuaian ukuran tangan palsu sekitar 3 cm, jadi perkiraan dua minggu lagi selesai. Terus bisa bekerja kembali,” jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved