Berita Semarang
Wakil Wali Kota Semarang Beri Tutorial Masak Menu Makanan Cegah Stunting
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan cooking class atau tutorial memasak menu makanan untuk mencegah stunting
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan cooking class atau tutorial memasak menu makanan untuk mencegah stunting, di halaman Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022).
Ada sejumlah menu makanan yang dimasak langsung di hadapan para ibu-ibu yang memiliki anak stunting.
Tutorial memasak ini juga dilakukan bersama Persatuan Istri Wakil Rakyat Provinsi Jawa Tengah (Periswara).
"Saya mempraktikan resep dari Ibu Megawati. Ibu Megawati membuat resap untuk anak-anak stunting dan ibu hamil," papar Ita, sapaannya.
Ita memaparkan, 1.000 hari kehidupan pertama atau saat mulai mengandung sudah harus menjadi perhatian para ibu agar anak yang dilahirkan nantinya tidak mengalami stunting.
Dia menyebutkan, ada sekitar 1.371 anak stunting di Kota Semarang. Mereka tersebar di 126 kelurahan.
Arahan dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, anak stunting di Kota Lunpia diberi makan setiap hari selama dua bulan mulai Maret ini. Ini merupakan upaya Pemerintah Kota Semarang menangani kasus stunting.
"Kemarin yang pertama kali di Tanjungmas diberi tiga bulan berturut-turut. Dari 79 anak stunting di Tanjungmas, 14 sudah bisa kembali normal. Program ini dilanjutkan pada 2022," paparnya.
Namun, sambung Ita, Pemerintah Kota Semarang tentunya tidak bisa memberikan secara terus-menerus.
Dia mendorong masyarakat bisa mengolah makanan secara mandiri untuk mencegah stunting.
Melalui tutorial memasak ini, pihaknya ingin memberikan edukasi bahwa makanan bergizi mudah dimasak. Selain itu, bahannya juga mudah dan murah didapatkan.
"Kami harus terus menyosialisasikan bagaimana memberi pemenugan gizi kepada anak-anak kita karena di Indonesia sendiri 1 diantara 4 anak menderita stunting. Jadi, sekitar 24 persen. Bapak Presiden Jokowi menargetkan 2024 bisa turun sekitar 14 persen," jelas Ita.
Selain memberikan edukasi, Pemerintah Kota Semarang juga memberikan bantuan bahan makanan mentah sebagai selingan asupan berupa kacang hijau, tepung beras, agar-agar, dan biskuit.
Ita juga memberikan catatan resep didalamnya sehingga para ibu bisa mengolahnya untuk anak-anak.
"Untuk memepercepat penanganan stunting tentu dari ibu-ibu sendiri. Saya bersama ibu-ibu Periswara mengedukasi bahwa memasak makanan menu untuk cegah stunting itu mudah dan murah," terangnya.
Terpisah, sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pemerintah Kota Semarang terus melakukan upaya penanganam stunting.
Dia menyebut banyak ibu yang belum paham soal gizi untuk anak. Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi. Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga melakukan pemberian makanan bergizi sehari tiga kali selama tiga bulan.
"Kita membagikan makanan gizi sehari 3 kali selama 3 bulan dan pemberian susu termasuk vitamin lewat program Dinkes. Kalau angkanya hari ini sangat menakutkan tapi saya yakin tahun depan sudah bisa turun sangat drastis," ucapnya. (eyf)