IKN
Cerita di Balik Air yang Diambil Ganjar untuk Jokowi di IKN, Berasal dari Mata Air Kaki Gunung Lawu
Punden Dalem Bancolono yang berada di perbatasan wilayah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah
Penulis: Agus Iswadi | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Punden Dalem Bancolono yang berada di perbatasan wilayah Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dengan Kabupaten Magetan Jawa Timur merupakan lokasi mata air yang diambil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk dibawa ke lokasi yang menjadi calon pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Seperti diketahui bersama, 33 Gubernur di seluruh Indonesia diminta untuk membawa air dan tanah dari wilayah masing-masing untuk kemudian disatukan ke dalam Kendi Nusantara.
Ganjar Pranowo diketahui membawa air yang diambil dari sendang yang berada di Punden Dalem Bancolono.
Baca juga: Abu Dhabi, Arab Saudi, dan China bakal Jadi Investor di IKN Nusantara
Baca juga: Ganjar Konsultasi Sesepuh Dulu Sebelum Berangkat ke IKN, Tanah di Tempat Syech Subakir pun Dipilih
Baca juga: Membongkar Isi Tenda Jokowi saat Kemping di Titik Nol IKN, Cuma Ada Indomie? Intip Foto Eksklusifnya
Lokasi punden tersebut berada di ketinggian 1.800 Mdpl.
Lokasinya yang berada persis di bawah jembatan penghubung provinsi Jateng-Jatim itu juga dipisahkan oleh aliran sungai dari Kawah Candardimuka Gunung Lawu.
Penjaga punden, Hariyanto atau akrab disapa Best menyampaikan, kawasan Bancolono berada di dua lokasi yakni Kabupaten Karanganyar Jateng dan Kabupaten Magetan Jatim.
"Tempat Eyang Raden Bancolono berada di Kabupaten Karanganyar."
"Kalau sendang lanang dan sendang putri berada di Kabupaten Magetan."
"Dibatasi aliran sungai dari Kawah Candradimuka," katanya kepada tribunjateng.com, Selasa (15/3/2022).
Dia menceritakan, biasanya orang yang datang ke Bancolono mengambil air dari sendang lanang dan putri.
Saat disinggung mengenai air yang dibawa Ganjar ke lokasi calon IKN baru berasal dari Bancolono, dia tidak mengetahui persis kapan air itu diambil.
Hanya saja dia diberitahu oleh temannya bahwa ada orang datang ke Bancolono mengambil air setelah turun dari Gunung Lawu pada Kamis (3/3/2022).
"Saat itu pas saya tidak di sini (Bancolono). Tapi ada teman yang bilang ada orang yang membawa jerigen, naik mobil mewah."
"Karena saat itu saya mengantar tamu ke Puncak Lawu. Sampai bawah dikabari ada orang yang pakaiannya seperti pejabat, ambil air ke sini. Itu siapa saya tidak tahu," ucapnya.
Dia menerangkan, biasanya orang mengambil air dari sendang itu untuk keperluan masing-masing.
Konon air dari sendang tersebut dipercaya dapat digunakan untuk pengobatan, untuk membuang sial, mengobati santet, teluk dan semacamnya.
Selain dapat mengambil air dari sendang itu, pengunjung juga dapat mandi atau membasuh bagian tubuh seperti muka, tangan, kaki di tempat tersebut.
"Syarat orang datang ke sini. Seperti orang bertamu, izin dulu. Bilamana tidak bisa izin dengan orangnya, saya sudah terakan nomor di beberapa lokasi (kawasan Bancolono), karena yang bertanggung jawab saya," jelasnya.
Baca juga: Mal di Semarang Mulai Ramai di Tengah Isu Omicron Menurun, CL Dikunjungi 35 Ribu Orang Sehari
Baca juga: Babak Pertama Manchester United vs Atletico Madrid, Renan Lodi Bawa Wakil Liga Spanyol Unggul
Baca juga: Bupati Tiwi Apresiasi BUMDes Kutasari Purbalingga yang Sulap Sampah Plastik Jadi BBM
Dia mengungkapkan, dulu juru kunci punden ini ialah kakeknya, Mbah Satru. Dia menggantikan posisi kakeknya mulai 2015 lalu. Lanjutnya, memang sejumlah pejabat pernah datang ke Bancolono. Mulai dari mantan presiden hingga anggota dewan.
Saat bertemu dengan dirinya, terang Best, Ganjar penasaran kenapa banyak pejabat yang mendatangi Bancolono.
"Ganjar penasaran, ini tempat apa kok banyak pejabat ke sini," tandasnya. (Ais).