Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Pemkab Sragen akan Selenggarakan Safari Ramadan 2022, Bupati: Tetap dengan Prokes

Pemka) Sragen akan gelar Safari Ramadan di bulan suci ramadan April 2022 mendatang.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan selenggarakan Safari Ramadan di bulan suci ramadan April 2022 mendatang.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan Safari Ramadan akan dilakukan di seluruh wilayah 20 kecamatan di Sragen. Namun tarawih keliling hanya empat kecamatan.

"Safari ramadan tetap dijalankan Pemkab Sragen nanti di semua wilayah. Tapi tarawih keliling kami menjadwalkan tidak semua wilayah."

"Karena keterbatasan jangkauan. Jarak yang terjangkau dari Pendopo saja, paling jauh di Kecamatan Ngrampal, Karangmalang, Sidoharjo dan Sragen kota," terang Yuni.

Safari ramadan ini akan dilaksanakan ketika zuhur dan asar, di salah satu masjid di wilayah tersebut.

Konsepnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni pengajian, pemberian sembako.

Sementara untuk tarawih keliling akan ada sarasehan atau dialog dengan para jamaah terkait kritik dan saran untuk Pemerintah Kabupaten Sragen.

"Konsepnya sama ya seperti tahun-tahun lalu, ada pengajian, memberikan paket sembako, sarasehan, kalau tarawih keliling ada dialog dengan para jamaah," lanjut Yuni.

Bupati Yuni sendiri telah mengizinkan kegiatan yang akan digelar masyarakat di Bulan Suci Ramadan.

Terlebih salat tarawih berjamaah di masjid, hanya saja tetap patuhi protokol kesehatan.

"Saya minta kepada umat muslim di Kabupaten Sragen untuk menyambut ramadan ini dengan penuh sukacita. Kami persilakan untuk beribadah di masjid di tempatnya masing-masing, tapi tetap dengan protokol kesehatan," pesannya.

Yuni melanjutkan terkait ketentuan tentu akan disampaikan oleh Kemenag Sragen terkait penyediaan hand sanitizer, sabun cuci tangan di tempat wudhu harus tetap dilakukan.

Kemudian masyarakat diminta membawa alat salat sendiri tidak memakai yang ada di masjid. Hal ini diyakininya akan lebih steril dan bersih, terpenting ialah penggunaan masker.

"Jangan lupa maskernya, mengenai shaff salat boleh silakan tidak ada jarak. Selama ini juga tidak ada jaga jarak cuman kemarin belum diresmikan atau dilegalkan saja."

"Karena dengan tidak jaga jarak, banyak kegiatan keagamaan sudah berjalan seperti biasa paling tidak masker bisa melindungi kita," katanya.

Terkait buka puasa di restoran, Yuni juga tidak melarang. Namun, dirinya berharap masyarakat tidak dimakan ditempat, tetap dibawa pulang dinikmati dirumah bersama keluarga. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved