Berita Blora
Prevalensi Angka Stunting Grobogan Rendah, Pemkab Blora Belajar Strategi Penurunannya
Mengetahui Pemerintah Kabupaten Grobogan prevalensi angka stuntingnya rendah, Pemerintah Kabupaten Blora
Penulis: ahmad mustakim | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Mengetahui Pemerintah Kabupaten Grobogan prevalensi angka stuntingnya rendah, Pemerintah Kabupaten Blora belajar strategi penurunannya.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, memimpin studi kaji tiru dan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Blora, Dinas Dalduk KB, Bappeda Blora, dan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Senin siang (14/3/2022) kemarin.
Dimana Grobogan berhasil melampaui target nasional dan sekaligus mencapai angka stunting rendah di Jawa Tengah.
"Kita datang ke Grobogan setelah tanggal 1 Maret lalu kita rapat dengan BKKBN di Semarang bahwa ada RAN-PASTI, salah satu slide yang disampaikan oleh kepala BKKBN bahwa ternyata Grobogan itu sudah di angka 9,6, dari angka prevalensi stunting Jawa tengah Grobogan jadi di angka yang terendah, Sementara Blora masih di 21,5" papar Wabup.
Pihaknya mendengar paparan kepala Bappeda Grobogan dalam waktu 2019 sampai 2021 dari angka 29,13 persen turun menjadi 9,6 persen.
"Menurunkan satu digit saja tidaklah mudah, ini bisa sampai berdigit - digit turun, itu yang menjadi catatan kita untuk belajar," ujarnya.
Disampaikannya, bahwa untuk menurunkan angka stunting perlu kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak.
"Tadi sudah disampaikan bagaimana intervensinya, ternyata memang kuncinya harus dilakukan bareng-bareng, 'dikeroyok' agar angkanya bisa segera turun," jelasnya.
"Terimakasih Ibu Bupati dan Pak Wakil Bupati atas ilmu-ilmu dan wejangan yang diberikan untuk Kabupaten Blora dalam kaji tiru percepatan penurunan stunting ini," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto menjelaskan, upaya untuk menurunkan angka stunting di Grobogan terus dipacu.
"Upaya penurunan stunting ini memang kita sangat luar biasa, di setiap kesempatan waktu, rapat-rapat pengendalian Covid-19 kemarin juga dengan kepala desa, melalui daring selalu kita sampaikan bagaimana menangani stunting ini," terangnya.
Dengan kerja keras semua pihak, akhirnya prevalensi angka stunting di Grobogan bisa turun hingga berada di bawah 10 persen.
"Hasilnya sudah kita lihat bersama, sekarang menjadi 9,6 persen, sehingga target nasional sudah terlampaui", ucapnya.
Rombongan dari Blora pada kesempatan tersebut berdiskusi melakukan tanya jawab sekitar 2,5 jam dengan pihak Grobogan kaitannya dengan upaya-upaya untuk menurunkan stunting. (kim)