Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Sejarah

Raja Ini Maniak Seks dengan Bulu Musang dan Pecinta Wanita Gemuk hingga Perkosa Pujaannya

Pemimpin yang jahat dan bejat akan membuat kehancuran negara, ini terbukti di Turki. Pada massa Ustmani berjaya hingga disegani Eropa.

24h
Sultan Ottoman Ibrahim I 

TRIBUNJATENG.COM -- Pemimpin yang jahat dan bejat akan membuat kehancuran negara, ini terbukti di Turki. Pada massa Ustmani berjaya hingga disegani Eropa.

Ternyata sang penerus sangat kacau dan bejat, seperti Sultan Ottoman Ibrahim I ini, masa kecilnya sempat depresi karena diasingkan dan saudara-saudara dieksekusi kerabatnya sendiri.

Saat depresi berat malah dinobatkan sebagai Raja dan penggila wanita, khususnya yang memiliki bobot berat.

Dan maniak seks dengan bulu musang, pernah melamar ditolak, sanga pujaan hati diperkosa selama sebulan di istananya sebelum dikembalikan ke orang tuanya.

Adalah Sultan Ottoman Ibrahim I (1615 – 1648), atau Ibrahim the Mad, memerintah dari tahun 1640 hingga 1648.

Ketika kakak laki-lakinya, Murad IV menjadi sultan, ia menyuruh Ibrahim yang saat itu berusia 8 tahun dikirim ke Kafes, atau 'sangkar' sebuah bagian terpencil dari Harem di mana kemungkinan penerus takhta dibatasi.

Di sana, mereka ditahan di bawah tahanan rumah, di bawah pengawasan, dan diisolasi dari dunia luar untuk mencegah intrik dan plot.

Ketika Ibrahim berada di Sangkar, sultan Murad mengeksekusi saudara-saudaranya yang lain, satu per satu, sampai Ibrahim menjadi yang terakhir, terus-menerus ketakutan bahwa dia mungkin menjadi yang berikutnya.

Dia tetap dalam kurungan sampai kematian saudaranya tanpa keturunan pada tahun 1640.

Ketika dia dibawa keluar dari Kandang dan diberitahu bahwa dia akan dinobatkan sebagai sultan, Ibrahim menolak pada awalnya.

Dia bergegas kembali ke Kandang untuk membarikade dirinya di dalam, curiga bahwa itu adalah tipuan untuk menjebaknya agar mengatakan atau melakukan sesuatu yang dianggap oleh saudara lelakinya sebagai pengkhianatan.

Akhirnya, mayat saudaranya dibawa ke pintu untuk dia periksa.

Namun, tahun-tahun pengasingan, dan ketakutan akan eksekusi yang selalu ada, telah mematahkan semangat Ibrahim.

Kondisinya diperparah oleh depresi atas kematian saudara laki-lakinya, yang ia cintai dalam jenis Sindrom Stockholm.

Kebiasaan Sultan baru memberi makan ikan di kolam istana dengan koin, bukan makanan, merupakan tanda awal yang mengkhawatirkan.

Karena menjadi jelas bahwa Ibrahim gila, ibunya memerintah untuknya.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved