Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

5 eks Teroris Bikin Usaha Warung Makan Nusantara, Menu Makannya Nama-nama Bahan Peledak

Warung itu dikelola oleh lima orang merupakan mantan eks narapidana teroris (napiter) yang tergabung Yayasan Persaudaraan Anak Negeri (Persadani).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Shelter Taman Indonesia Kaya merupakan merupakan tempat kuliner yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Beragam macam jajanan mulai dari tahu gimbal, hingga jagung bakar tersedia di shelter.

Ada satu shelter di Taman Indonesia Kaya yang wajib dikunjungi.

Shelter itu bernama warung Nusantara.

Warung itu dikelola oleh lima orang merupakan mantan eks narapidana teroris (napiter) yang tergabung Yayasan Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) dan Sat Binmas Polrestabes Semarang.

Beragam menu ekstrim bernama bahan peledak dan istilah biasa digunakan para teroris. 

Menu itu yakni:

  1. Kebab Granat
  2. Kebab Bom
  3. Kebab mercon
  4. Susu TNT
  5. Susu Pengantin
  6. Susu Bomber
  7. Susu Radikal
  8. Susu Extreem
  9. Susu Ranjau
  10. Susu rakitan.

Mislina Marsanabila satu diantara pengunjung dari Cirebon yang tidak mengira bahwa pengelola warung tersebut merupakan mantan napiter.

Bahkan dirinya tidak takut berada di warung itu. 

"Saya tidak tahu kalau yang jual mantan napiter. Kehidupannya seperti orang biasa saja," ujarnya sambil melirik mantan napiter yang berada di warung tersebut.

Lina mengapresiasi para napiter yang mau menjalankan aktivitas dan berinteraksi bersama masyarakat.

Bahkan para napiter juga mau membuka lapangan kerja.

"Kedepannya semoga bisa lebih baik dan bisa mendapatkan kehidupan lebih baik," tuturnya.

Terkait  menu makanan menurutnya aneh dan jarang didengar.

Kemudian makananya rasanya juga lezat dan harganya terjangkau rasanya sangat lezat. 

"Tadi saya pesen kebab mercon rasanya enak dan pas dimulut saya. Tadi juga pesan susu rakitan rasanya ada berbagai macam buah," tandasnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Persadani, Mahmudi Haryono mengapresiasi Walikota Semarang melalui Dinas Perdagangan telah mendukung dengan memberi lokasi untuk usaha.

Selain itu Sat Binmas Polrestabes Semarang selalu mendukung eks napiter.

"Kami para napiter Semarang bisa membuka usaha UMKM," ujarnya.

Menurutnya menu yang disajikan  diambil dari istilah-istilah menyebabkan para napiter terjebak dalam lingkungan radikal.

Melalui warung nusantara para anggota yayasan Persadani ingin mensosialisasikan kepada masyarakat Kota Semarang mengenai kontra radikalisme dan terorisme.

"Usaha kami rintis bersama Sat Binmas Polrestabes Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan eks napiter dan mengentaskan saudara-saudara kami masih menjalani hukuman di penjara dan setelah bebas akan kami rangkul agar bisa kembali ke masyarakat," imbuhnya.

Terkait  menu yang disajikan, ia mengaku memang sangat erat dengan istilah biasa didengar saat masih terpapar radikalime dan terorisme. 

Menu tersebut merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat agar bisa memiliki deteksi dini serta tidak terjerat paham radikalisme dan terorisme.

"Menunya  ada Kebab Granat, Kebab Bom, Kebab mercon maksudnya agar masyarakat jangan takut ketika kami berada di tengah masyarakat. Tidak hanya itu menu Susu TNT, Susu Pengantin, Susu Bomber, Susu Radikal, Susu Extreem, Susu Ranjau, dan Susu rakitan bertujuan agar masyarakat melakukan deteksi dini agar terpapar paham radikal dan terorisme," tandasnya.

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved