Liga Inggris
Chelsea Tak Akan Sendirian, Manchester City Bakal Menyusul, Terancam Sanksi Efek Sheikh Mansour
Kini sepertinya Chelsea tak akan sendiri setelah Manchester City menjadi klub potensial yang bakal mendapatkan sanksi serupa dari Pemerintah Inggris.
TRIBUNJATENG.COM, INGGRIS - Kabar miring saat ini sedang menghantui klub Liga Inggris, Manchester City.
Klub elite tersebut dikabarkan bakal terkena sanksi tegas dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) ataupun Pemerintah Inggris, nyaris serupa seperti Chelsea.
Lagi-lagi, sanksi tersebut karena ada keterkaitan dengan hubungan dekat dan kepentingan politik suatu negara.
Baca juga: Hasil Piala FA: Manchester City Ke Semifinal Setelah Bikin Southampton Babak Belur
Baca juga: Klasemen Liga Inggris Setelah Liverpool Kalahkan Arsenal, Jarak dengan Manchester City Cuma 1 Poin
Baca juga: Semifinal Piala FA, Manchester City Vs Liverpool, Reaksi Juergen Klopp: Kami Tidak Menyukainya
Baca juga: Hasil Liga Champions, Kalahkan Lille, Chelsea Susul Liverpool dan Manchester City ke Perempat Final
Konflik politik Rusia-Ukraina sudah memakan korban klub raksasa sepak bola Inggris, Chelsea karena sang pemilik yang memiliki hubungan baik dengan Vladimir Putin.
Chelsea terkena imbas atas hukuman yang dijatuhkan Pemerintah Inggris terhadap pemilik mereka, Roman Abramovich seiring operasi militer Rusia ke Ukraina.
Roman Abramovich masuk ke dalam daftar tujuh oligarki Rusia alias pebisnis kaya raya terkait dengan politik yang disanksi Pemerintah Inggris.
Dampak yang dirasakan Chelsea saat ini termasuk larangan melakukan aktivitas transfer, hingga biaya operasional dalam melakukan laga kandang-tandang dibatasi.
Kini sepertinya Chelsea tak akan sendiri lagi setelah Manchester City menjadi klub potensial yang bakal mendapatkan sanksi serupa dari Pemerintah Inggris.
Dilansir dari BolaStylo.com, Selasa (22/3/2022), baru-baru ini Sheikh Mansour selaku pemilik The Citizen melakukan pertemuan dengan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Mengapa sanksi yang sama mengancam Man City?
Diketahui bahwa Bashar Al-Assad merupakan kolega atau sekutu dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Goal International mewartakan bahwa Bashar Al-Assad terlebih dahulu mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada pekan lalu, sekaligus menjadi yang pertama sejak awal perang saudara di Suriah pada 2011.
Dalam kesempatan itu Bashar Al-Assad berkesempatan duduk bersama para tokoh berpengaruh, termasuk salah satunya Sheikh Mansour.
Keduanya juga terlihat sempat berpelukan dan momen ini dianggap pihak Inggris sebagai langkah merusak prospek perdamaian di Suriah.
Keyakinan itu dilontarkan salah satu pihak yang tergabung dalam Kantor Luar Negeri Persemakmuran dan Pembangunan Inggris (FCDO).