Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

3 Tahun Kepemimpinan Dedy Yon Supriyono, Warga Bawa Keranda ke Balai Kota Tegal, Ini Tuntutan Mereka

Koordinator aksi, Edy Bongkar mengatakan, tuntutan pertama adalah untuk membongkar portal yang menutup alun-alun setiap sore hari. 

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Ratusan masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang Balai Kota Tegal, Rabu (23/3/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Tegal Bersatu menggelar aksi demonstrasi di Gerbang Balai Kota Tegal, Rabu (23/3/2022).

Aksi tersebut dilakukan tepat pada tiga tahun kepemimpinan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono

Peserta aksi meliputi para pedagang kaki lima (PKL), pemilik toko, dan juru parkir di kawasan Alun-alun, Jalan Pancasila, dan Jalan Ahmad Yani.

Termasuk diikuti aktivis mahasiswa dan LSM. 

Baca juga: Canangkan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi, Kapolres Tegal: Tingkatkan Pelayanan Masyarakat 

Baca juga: Demo Pedagang di Balai Kota Tegal Tiba-tiba Ricuh, Ada Penyusup tak Dikenal

Baca juga: Cara Mudah Urus EKTP Hilang atau Rusak di Kabupaten Tegal Online Bisa dari Mana Saja

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan & Pemotong Alat Kelamin Korban di Tegal Terungkap

Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Turunkan Wali Kota!"

Banyak juga yang berteriak, "Gawa balik, gawa balik maring Brebes."

Tetapi sayangnya, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono tidak keluar dan menemui massa yang berkumpul di sana. 

Koordinator aksi, Edy Bongkar mengatakan, tuntutan pertama adalah untuk membongkar portal yang menutup alun-alun setiap sore hari. 

Karena kebijakan tersebut menimbulkan kerugian besar bagi pedagang di Jalan Pancasila dan Alun-alun Tegal

Jika diperkirakan sejak kebijakan portal dilakukan, kerugian total semua masyarakat terdampak mencapai Rp 50 miliar. 

"Ini kerugian akan ikut siapa?"

"Maka, sesuai hasil RDP dengan DPRD Kota Tegal portal harus dibongkar," kata Edy kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022). 

Edy mengatakan, tuntutan selanjutnya adalah kejelasan tempat relokasi PKL yang sementara ini ditempatkan di lahan kosong sebelah utara Alun-alun Tegal

Sebelumnya mereka sudah dijanjikan tempat relokasi tapi belum ada kejelasan. 

Sedangkan di tempat relokasi sementara ini, usaha mereka mati.

Selain itu, menurut Edy, pihaknya juga menyampaikan tuntutan para PKL di Jalan Ahmad Yani Kota Tegal. 

Massa yang tergabung dalam Gerakan Tegal Bersatu berjalan menuju Balai Kota Tegal untuk melakukan demonstrasi, Rabu (23/3/2022).
Massa yang tergabung dalam Gerakan Tegal Bersatu berjalan menuju Balai Kota Tegal untuk melakukan demonstrasi, Rabu (23/3/2022). (TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Mereka menuntut agar bisa kembali ke lokasi tersebut tanpa harus membeli foodtruk yang harganya hingga puluhan juta Rupiah. 

"Bahwa hari ini merupakan tiga tahun kepimimpinan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono." 

"Dan belum, belum, rakyat belum merasakan manisnya kebijakan yang dibuat oleh Pemkot Tegal." 

"Justru sebaliknya, rakyat menderita dan sengsara akibat kebijakan yang selalu menyusahkan," jelasnya. 

Dalam aksi tersebut, massa juga membawa keranda berisi mayat sebagai simbol kesengsaraan. 

Perwakilan massa lalu saling bergantian untuk melakukan orasi. 

Aksi bubar setelah massa ditemui dan diberikan penjelasan oleh Kepala DPUPR Kota Tegal, Sugiyanto dan Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto

Sugiyanto menjelaskan, alasan penutupan kawasan alun-alun pada sore hari untuk memberikan ruang kepada masyarakat lain. 

Sehingga perlu dilakukan penutupan pada akhir pekan, mulai pukul 18.00 hingga pukul 24.00. 

"Itu kan memberikan ruang kepada elemen masyarakat lainnya."

"Misalkan untuk sepatu roda, untuk skuter, perlu kami berikan ruang," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022). 

Sugiyanto mengatakan, terkait penutupan alun-alun alasannya karena masih pandemi Covid-19. 

Ia mengatakan, Pemkot Tegal khawatir jika dibuka justru akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebabkan penularan. 

Sementara untuk proyek Jalan Ahmad Yani, saat ini masih dalam proses penyelesaian. 

Ia berharap masyarakat bisa lebih bersabar. 

"Mohon waktunya untuk bersabar."

"Mudah-mudahan akhir bulan ini selesai," ujarnya. 

Tidak selesai di situ, rencananya masyarakat akan menggelar aksi kembali saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada Kamis 24 Maret 2022. 

Karena informasinya, Gubernur akan menghadiri acara Dekranasda se- Jateng yang dipusatkan di Kota Tegal. (*)

Baca juga: Citraland BSB City Semarang Tawarkan Cluster Serena Hill, Terapkan Australia Design Series

Baca juga: LKPJ Bupati Kendal Tahun 2021 Diserahkan, Ketua DPRD: Segera Kami Dalami dan Bahas di Pansus

Baca juga: Wali Kota Semarang Diisengin Stafnya, Begini Percakapan Telepon Kepada Oknum Ngaku Hendrar Prihadi

Baca juga: Di Bali, Seruan Perdamaian Rusia-Ukraina Menggema dari Ruang Sidang IPU hingga Atap Villa di Kuta

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved