Berita Pati
Bus dan Truk Muatan Dilarang Lintasi Jalur Alternatif, Hindari Kemacetan Proyek Jalan Pati-Rembang
Sejumlah jalan alternatif yang merupakan jalan kabupaten menjadi semakin rusak parah akibat dilalui kendaraan besar yang ingin menghindari kemacetan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati, Haryanto mengundang sejumlah pihak untuk membahas dampak perbaikan di Jalan Pantura Pati-Rembang, Rabu (23/3/2022).
Beberapa pihak yang hadir seperti Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pujo Winarno, Kepala Dishub Teguh Widyatmoko, Kepala Satpol PP Sugiyono, KBO Satlantas Polres Pati Ipda Muslimin, perwakilan TNI-Polri, serta perwakilan DPUTR.
Baca juga: Hadiri MTsN 1 Pati Award, Bupati Haryanto Beri Apresiasi Khusus
Baca juga: Kenal-Pamit Dandim Pati, Bupati Haryanto: Letkol Czi Adi Ilham Zamani Banyak Bantu Tangani Covid-19
Baca juga: Polisi Razia Balap Liar di Sukolilo Pati, Para Pelaku Masih di Bawah Umur
Baca juga: Polemik Rencana Pendirian Pabrik di Trangkil Pati, Begini Penjelasan Lengkapnya
Pertemuan di Ruang Joyokusumo Setda Kabupaten Pati itu, sebut Haryanto, dimaksudkan untuk mengurai kemacetan yang terjadi.
Selain itu, ia juga membahas mengenai jalan alternatif di wilayah Pati yang rusak akibat dilalui kendaraan besar.
Dia mengatakan, dampak pembangunan di Jalan Pantura Pati, turut wilayah Kecamatan Batangan, terjadi kemacetan.
Dalam rapat ini, muncul beberapa rekomendasi untuk mengurai kemacetan.
“Seperti titik yang dilakukan pengecoran dalam satu tahapan tidak terlalu panjang."
"Spot-spotnya pendek-pendek agar arus lalu lintas Jalur Pantura tidak terganggu,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022).
“Kemudian, penggalian sisi berem (bahu jalan) dihentikan sementara."
'Sambil menunggu pengecoran selesai."
"Karena itulah yang bikin macet, ada dua pekerjaan sekaligus, pengecoran dan penggalian sisi berem,” kata Haryanto.
Dia juga berharap perbaikan jalan Pantura tidak memberi dampak negatif terhadap infrastruktur lain.
Dalam hal ini, ia menyebut bahwa sejumlah jalan alternatif yang merupakan jalan kabupaten menjadi semakin rusak parah akibat dilalui kendaraan besar yang ingin menghindari kemacetan di Pantura.
“Kami sudah perintahkan Dishub agar kerja sama dengan Satlantas dan Satpol PP untuk menjaga serta memasang tanda larangan melintas untuk kendaraan besar."
"Jalan alternatif hanya diperbolehkan untuk kendaraan (mobil) pribadi dan sepeda motor,” kata dia.