Berita Brebes
Update Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes, Si Sulung Selalu Tanyakan Keberadaan Adik
Dua korban selamat dalam kasus penganiayaan oleh ibu kandung di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, sudah mulai membaik, Selasa (22/3).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Dua korban selamat dalam kasus penganiayaan oleh ibu kandung di Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, sudah mulai membaik, Selasa (22/3). Kedua korban, KS (10) dan EM (5), sudah menjalani operasi di RSUD Margono Soekarjo (RSMS), Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Direktur RSMS Purwokerto, dr Untung Gunarto mengatakan, kedua korban dirawat di RSMS, sejak Minggu siang. Saat ini kedua korban masih mendapatkan penanganan intensif.
"Saat ini kondisinya semakin membaik, mohon doanya agar semakin baik. Sejak awal masuk kondisinya sadar," ujar Untung, Selasa.
Baca juga: Kondisi 2 Anak Korban Percobaan Pembunuhan Ibu di Brebes Membaik, Ditangani Beberapa Ahli
Baca juga: Dokter Jiwa Ungkap Kondisi Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Brebes, Masih Ada Persoalan yang Dipendam
Baca juga: Pintu Dikunci Sebelum Ibu Bunuh Anak di Brebes Lancarkan Aksi Saat Subuh
Baca juga: Sari Kecam Tindakan Ibu Bunuh Anak di Brebes, Soroti Kesehatan Mental dan Pemahaman Lingkungan
Untung mengatakan, kedua pasien dapat berkomunikasi namun butuh beberapa ahli untuk ikut menangani, seperti dokter bedah, dokter saraf, dan psikiater. Kedua pasien masih terus diobservasi satu sampai dua hari, dan diharapkan kondisinya semakin membaik.
Demi menghormati privasi korban, kata Untung, pihak RSMS menjaga informasi detail pasien dan pihak keluarga juga enggan memberikan keterangan.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu, KU (35), di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, menganiaya ketiga anaknya dengan kater, Minggu (20/3). Dalam kejadian itu, anak kedua yang berjenis kelamin perempuan, AR, meninggal dunia. Dua anak lainnya KS dan EM selamat, tetapi mengalami luka berat.
Pelaku KU sudah ditangkap oleh Polres Brebes. Akan tetapi, hingga kemarin, polisi belum menetapkan pelaku sebagai tersangka karena diduga mengalami gangguan jiwa. Saat ini, kepolisian masih manunggu hasil observasi kejiwaan pelaku selama 7-14 hari.
Ditanggung Pemprov
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes, Rini Pudjiastuti mengatakan, kedua anak tersebut sudah menjalani operasi dan saat ini berada di ruang perawatan. Anak yang terkecil, EM, sudah bisa duduk dan diajak bicara. Korban sudah bisa tersenyum, meminta makanan, dan melihat video.
Adapun anak yang pertama, KS, masih berbaring dan belum bisa duduk. Dia masih trauma dan selalu menanyakan keberadaan adiknya, AR (7), yang meninggal dunia. "(Anak) Yang nomor satu selalu menanyakan keberadaan adiknya yang nomor dua, yang meninggal dunia," kata Rini, Selasa.
Rini mengatakan, pembiayaan kedua anak tersebut selama di rumah sakit sudah ditanggung oleh Pemprov Jawa Tengah. Adapun pembiayaan seusai korban keluar dari rumah sakit hingga pendampingan traumanya ditanggung oleh Pemkab Brebes.
Dia menambahkan, pembiayaan terhadap pelaku yang juga ibu korban, yang diduga mengalami gangguan jiwa juga ditanggung oleh Pemkab Brebes. Pelaku saat ini sedang menjalani observasi kejiwaan di RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal.
"Di RSUD Margono Purwokerto, kedua korban juga didampingi oleh psikiater dan psikolog," ujarnya.
Dia menambahkan, DP3KB Brebes bekerja sama dengan psikolog akan selalu mendampingi kedua korban. Pemkab Brebes juga sudah menyediakan rumah aman hingga psikis kedua korban kembali pulih. Akan tetapi, keputusan nantinya kembali kepada keluarga dalam hal ini ayah korban.
"Keputusan tetap ada pada keluarga, ada bapaknya. Kalau anak tersebut belum bisa pulang karena trauma dan sebagainya. Nanti sementara kami pindahkan ke rumah aman," jelasnya.(jti/fba/ TRIBUNJATENG CETAK)