Liputan Khusus
Sejarah dan Asal-usul Pemandian Air Panas Guci Tegal, Pancuran 13 Dipercaya Sembuhkan Penyakit
Daya tarik wisata (DTW) Guci Kabupaten Tegal dikenal dengan pemandian air panas alaminya.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Daya tarik wisata (DTW) Guci Kabupaten Tegal dikenal dengan pemandian air panas alaminya.
Memiliki beberapa mata air panas, tapi yang paling dikenal atau bisa dikatakan sebagai ikon yaitu Pancuran 13 dan Pancuran 5.
Tidak hanya sekedar berwisata air atau mandi, kebanyakan dari pengunjung meyakini bahwa mata air di pancuran 13 ini memiliki khasiat atau bisa untuk menyembuhkan penyakit seperti gatal-gatal.
Salah satu pekerja pariwisata yang saat ini sudah pensiun dan kebetulan asli warga Guci, Dakot (63), bercerita bahwa mata air yang ada di wilayah wisata Guci dari bawah sampai atas sekitar sembilan mata air.
Sementara untuk sejarah terbentuknya nama Pancuran 13, tercetus karena diatas pancuran dahulunya ada sebuah gua yang memiliki mata air panas dengan jumlah 13.
Maka dibuatlah pancuran kemudian dinamai pancuran 13 yang bertahan hingga saat ini.
Dikatakan Dakot, jika tidak salah sekitar tahun 1975 atau 1976 antara tahun tersebut awal mula dibangun pancuran 13.
"Kebetulan gua tersebut posisinya tepat diatas pancuran.
Pada saat itu masyarakat sekitar sini mandi di air panas gua tersebut, sehingga dibuatlah pancuran dengan jumlah 13 sesuai mata air yang ada.
Pusat keramaian pun sampai saat ini masih di pancuran 13, apalagi ada mitos atau kabar yang beredar di masyarakat bahwa air di pancuran 13 bisa menyembuhkan sakit tertentu," ungkap Dakot.
Disebutkan, pada awalnya kabar air di pancuran 13 bisa menyembuhkan karena ada pengunjung yang sakit gatal dan mandi di pancuran 13, setelahnya sembuh dari sakit.
Setelah itu banyak orang yang tahu tentang khasiat air panas yang ada di pancuran 13.
Hal tersebut, menurut Dakot sudah menjadi tradisi dari dulu mandi di pancuran 13 karena ada khasiatnya, dan kemungkinan sampai saat ini masih bisa untuk pengobatan.(*)