Tribunjateng Hari ini
Syamsul Ingin Koperasi Merah Putih Gandeng Pemulung untuk Atasi Sampah di Cilacap
Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachma ingin Koperasi Merah Putih gandeng pemulung untuk mengatasi persoalan sampah di Cilacap. Seperti apa?
Penulis: Yayan | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan besar (PR) besar bagi Pemkab Cilacap.
Minimnya anggaran untuk pengelolaan sampah menjadi salah satu persoalan yang dihadapi.
Alokasi anggaran untuk pengelolaan sampah masih di bawah satu persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Fenomena di lapangan menunjukkan masih banyak sampah berserakan dan menumpuk di berbagai titik pembuangan liar di Cilacap.
Baca juga: Pemkab Cilacap Siapkan Strategi Baru Atasi Masalah Sampah
Setiap harinya, volume sampah di Cilacap diperkirakan mencapai 950 hingga 960 ton.
Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.
Dia meminta masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mulai mengelola sampah dari rumah masing-masing.
"Bank sampah juga kami dorong sebagai solusi agar sampah memiliki nilai ekonomi dan bisa dimanfaatkan secara optimal," kata Bupati, Sabtu (20/9/2025).
Bupati juga berencana mengoptimalkan Koperasi Merah Putih untuk menggandeng dan mengelola para pemulung dengan manajemen yang lebih baik.
Melalui koperasi, nantinya bisa disiapkan sarana operasional seperti gerobak dan mobil keliling untuk mengangkut sampah di perkotaan.
Selain itu, pemerintah menyiapkan sanksi sosial bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan.
Baca juga: Cilacap Rayakan World Cleanup Day, Ribuan Warga Bersih-Bersih Sampah
"CCTV akan dipasang di titik pembuangan, kami lacak warganya dan Lurah hingga RT/RW akan menegur serta memberi sanksi sosial," kata Syamsul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati menambahkan, anggaran pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar.
Menurutnya, porsi APBD untuk sampah di Cilacap masih di bawah 1 persen, jauh dari target 3 persen yang diharapkan Pemerintah Pusat.
"Solusinya kami petakan kebutuhan riil."
"Kalau belum mampu ditanggung kabupaten, maka kami upayakan melalui APBD Provinsi, dana alokasi khusus, atau sumber lain," jelas Sri.
Pihaknya berharap dengan sinergi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, pengelolaan sampah bisa lebih terarah dan berkelanjutan.
APBD Kabupaten Cilacap pada 2025 berkisar Rp3,827 triliun. (Rayka Diah)
| Purboyo Nyatakan Diri sebagai Raja Keraton Solo Bergelar Pakoe Boewono XIV |
|
|---|
| Toni Lihat Truk Oleng saat Melaju Kencang, Akhirnya Tabrak Mobil Parkir |
|
|---|
| Netizen Anggap Keramaian Blok GM sebagai Aktivitas Kalcer Otomotif Semarang, Dishub Soroti Parkir |
|
|---|
| Posko KKN UIN Walisongo di Desa Getas Singorojo Dihentikan Sementara |
|
|---|
| Dishub Uji Coba Bus Listrik untuk Operasional BRT Trans Semarang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250920_bergotong-royong-memungut-sampah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.