Berita Kudus
Dishub Kudus Lakukan Penataan Parkir Optimalkan Pendapatan
Sesuai instruksi Bupati Kudus, HM Hartopo agar Dishub dapat menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas jalan tanpa terkecuali di bulan Ramadan
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus memastikan kelancaran lalu lintas di jalan raya.
Sesuai instruksi Bupati Kudus, HM Hartopo agar Dishub dapat menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas jalan tanpa terkecuali di bulan Ramadan mendatang.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kudus, Putut Sri Kuncoro menyampaikan, telah menjalankan instruksi bupati untuk menjaga kelancaran lalu lintas.
"Kami berupaya agar dapat menjaga ketertiban lalu lintas jalan," jelasnya.
Apalagi pada saat bulan Ramadan biasanya kepadatan lalu lintas mengalami peningkatan khususnya di tempat wisata dan pusat oleh-oleh.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, terjadi kemacetan karena banyak bus yang parkir di Museum Jenang Kudus.
Hal itu membua pihaknya menerjunkan tim untuk mengurai kemacetan yang berlangsung di sana.
"Bahkan saya sampai turun sendiri mengurai kemacetan di sana," ujar dia.
Pihaknya mengusulkan agar pengelola dapat menyediakan tempat parkir khusus bagi bus pariwisata.
Bila tidak, maka pusat oleh-oleh yang berada di Jalan Sunan Muria tersebut menjadi rawan kemacetan.
"Dari tempat parkir khusus, pengunjung bisa diantar menggunakan transportasi lain ke sana," ujar
Dia berharap, lalu lintas jalan raya di Kabupaten Kudus dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kemacetan.
"Kami menerjunkan personel untuk menjaga kelancaran lalu lintas jalan," jelas dia.
Selain kelancaran lalu lintas, pihaknya juga berupaya agar penyerapan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir dapat tercapai.
Kepala UPT Parkir dan Terminal Dishub Kudus, Wahyudi menyampaikan, target pendapatan parkir sebesar Rp 2,04 miliar.
Terdiri dari parkir tepi jalan umum sebesar Rp 1,058 miliar dan parkir khusus sebesar Rp 982 juta.
"Dari Januari sampai pertengahan bulan Maret 2022, sudah tercapai sekitar Rp 70 juta. Padahal seharusnya setiap bulan bisa mencapai Rp 80 juta," kata dia.
Guna meningkatkan PAD itu, rencana pihaknya akan mengusulkan anggaran untuk membuat parkir elektronik (e-parking) pada pertengahan APBD 2022.
"Berapa anggaran yang dibutuhkan belum tahu, rencananya e-parking ini bisa menekan kebocoran," ujar dia.
Sistem parkir elektronik itu,kata dia, bisa dipakai untuk parkir tepi jalan umum yang saat ini berjumlah sebanyak 38 ruas jalan.
Ataupun parkir khusus yang berada di empat titik yakni terminal kargo, ramayana, terminal wisata Bakalankrapyak, dan Jekulo.
"Nanti akan dibuat percontohannya di titik parkir mana, tapi lokasinya dimana masih dalam pembahasan," jelas dia.
Dengan adanya sistem e-parking, pengendara hanya cukup melakukan scan barcode yang terpasang di titik jalan yang sudah diawasi juru parkir.
Saat ini, pihaknya memiliki sedikitnya 158 petugas parkir yang mengelola sebanyak 210 titik parkir.
"Semua pembayaran parkir akan masuk langsung ke rekening sehingga bisa mencegah kebocoran," ujar dia.
Dia berharap, pemanfaatan teknologi yang dilakukan Dinas Perhubungan dapat menambah PAD dari sektor parkir.
Harapannya realisasi penerimaan parkirt tahun 2022 lebih baik dibandingkan tahun 2021 lalu sebesar 92,36 persen dari target.
"Harapannya pendapatan parkir dapat mencapai target dengan sistem elektronik," jelasnya.(raf)
Baca juga: Inilah Cikal Bakal Desa Wisata Budaya di Kabupaten Semarang, Yazid: Permadani Jadi Bukti Kebangkitan
Baca juga: Kekayaan Nikita Mirzani Sudah Capai Rp 1,3 Triliun, Raffi Ahmad Masih di Bawahnya?
Baca juga: Bupati Haryanto Sebut Zerone Japan Workshop Bisa Jadi Inspirasi, Beri Warna di Wilayah Pati Selatan
Baca juga: Asal Usul Sarekat Kere Semarang, Kelompok Gembel yang Pernah Ditakuti Bangsa Eropa di Semarang