Guru Berkarya
Peningkatan Kompetensi Semangat Kebangsaan Melalui Metode PQ4R
Pembelajaran IPS yang terpadu konsekuensinya adalah materi pelajaran IPS menggunakan tema sebagai dasar untuk memetakannya.
Oleh: Dra Nurwati, Guru SMPN 4 Comal Kab Pemalang
KURIKULUM 2013 menuntut pembelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial ) yang disampaikan secara terpadu. Pembelajaran IPS yang terpadu konsekuensinya adalah materi pelajaran IPS menggunakan tema sebagai dasar untuk memetakannya. Setiap kompetensi dasar akan tercakup pada satu tema. Tentu saja hal ini menjadi sesuatu yang baru sehingga menyulitkan baik bagi guru maupun peserta didik itu sendiri. Hasil ulangan pada materi sebelumnya menunjukan hasil belajar pada pengetahuan peserta didik SMP Negeri 4 Comal masih rendah. Hal ini ditunjukan dari nilai penilaian harian peserta didik yang masih belum mencapai KKM.
Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlarut larut akan mengakibatkan kerugian baik bagi peserta didik, guru maupun sekolah. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan metode yang lebih menarik dan bervariasi. Hal ini untuk menanggulangi materi pelajaran yang menjadi fokus penelitian ini sub tema yang berbasis materi sejarah. Salah satu metode pembelajaran yang menarik adalah metode PQ4R. Metode pembelajaran ( Trianto (2007 : 93 ) menjelaskan bahwa metode pembelajaran PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review ) adalah suatu strategi yang digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa yang mereka baca.
Beberapa yang menjadi pertimbangan dipilihnya metode pembelajaran PQ4R untuk diterapkan yaitu pertama metode pembelajaran ini memungkinkan peserta didik untuk bekerja sama. Kedua, peserta didik dapat saling memberikan pengetahuan dan berinteraksi lewat tukar jawab pertanyaan. Ketiga, metode ini cocok untuk materi yang berkaitan dengan cerita, hafalan. Penulis sebagai guru IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Comal memilih metode PQ4R sebagai upaya meningkatkan hasil belajar aspek pengetahuan dan aktivitas peserta didik kelas delapan pada materi semester 2 dalam KD Kondisi masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dalam Semangat Kebangsaan pada peserta didik SMP Negeri 4 Comal pemalang. Hamalik (2011:38 ) menyatakan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari setiap perubahan aspek pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, budi pekerti, sikap dll. Kalau seseorang telah melakukan perbuatan belajar maka terjadi pada salah satu aspek atau beberapa aspek tersebut.
Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan strategi PQ4R dimulai dengan memberikan bahan bacaan kepada peserta didik untuk dibaca. Kemudian guru menginformasikan kepada peserta didik cara menemukan ide pokok, tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya guru memberikan tugas untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditentukan dengan kata-kata apa, mengapa, siapa, dan bagaimana. Guru meneruskan pembelajaran dengan memberikan kepada peserta didik untuk membaca secara aktif dan menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
Proses pembelajaran dilakukan dengan menginformasikan materi yang ada dalam bacaan bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat materi, tetapi mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan guru dengan pengetahuan yang telah diketahui melalui bacaan. Guru meminta peserta didik untuk membuat intisari dari seluruh pembahasan materi pelajaran yang dipelajarai. Menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melihat catatan/intisari yang telah dibuat. Guru menugaskan peserta didik membaca intisari yang dibuatnya dari ide pokok yang ada dibenaknya kemudian meminta peserta didik membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawabannya.
Selesai proses belajar mengajar guru ternyata menemukan bahwa metode PQ4R dapat meningkatkan proses pembelajaran baik aktivitas peserta didik maupun guru. Metode ini juga meningkatkan hasil aspek pengetahuan peserta didik pada materi Kondisi Masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dalam Semangat Kebangsaan di SMP Negeri 4 Comal Kabupaten Pemalang. (*)