Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Onlyfans? Platform Online Dea Mahasiswi Semarang Bagikan Konten Dewasa

Apa Itu Onlyfans? Platform Online Dea Mahasiswi Semarang Bagikan Konten Dewasa

Penulis: non | Editor: galih permadi
Onlyfans
Apa Itu Onlyfans? Platform Online Dea Mahasiswi Semarang Bagikan Konten Dewasa 

Apa Itu Onlyfans? Platform Online Dea Mahasiswi Semarang Bagikan Konten Dewasa

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Onlyfans? Berikut tentang platform yang digunakan Dea mahasiswi Semarang membagikan konten dewasa.

Nama Dea Onlyfans tengah menjadi topik hangat di media sosial terkait penangkapannya Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Mahasiswi bernama asli Gusti Ayu Dewanti itu pun sempat menjadi trending Twitter pada Jumat (25/3/2022).

Dea Onlyfans ditangkap oleh jajaran Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (24/3/2022).

Polisi menetapkan Dea sebagai tersangka karena dinilai berperan aktif dalam membuat dan menyebarkan konten pornografi di situs Onlyfans.

Apa Itu Onlyfans?

OnlyFans adalah platform media sosial yang memungkinkan konten kreator untuk memposting konten

dan menerima pembayaran langsung dari subscriber atau fans melalui langganan atau tip satu kali.

Platform ini berbasis di Inggris dan didirikan oleh CEO Timothy Stokely pada 2016.

Di 2020, OnlyFans cukup populer yang memiliki sekitar 30 juta pengguna terdaftar dan sekitar 450.000 pembuat konten.

Dalam platform ini, penggemar dapat membayar langganan ke kreator tertentu.

OnlyFans memperoleh banyak pengikut karena kebijakan kontennya yang agak longgar.

Onlyfans memungkinkan pembuat konten untuk berbagi foto diri mereka sendiri, mirip seperti Instagram.

Kebanyakan penggunanya menggunakan OnlyFans untuk mengunggah konten-konten dewasa atau vulgar.

Selain konten dewasa, OnlyFans juga menjadi wadah mempererat kedekatan antara idola musik, seperti Beyonce kepada penggemarnya.

Namun OnlyFans hanya mengizinkan orang berusia 18 tahun untuk mendaftar akun.

Nantinya, situs akan meminta bukti melalui ID resmi atau KTP pengaksesnya agar mereka diizinkan masuk.

Selain itu, perusahaan menggunakan penyedia pembayaran pihak ketiga yang aman,

sehingga pembuat platform tidak melihat detail kartu kredit dan informasi pembayaran tidak disimpan oleh perusahaan.

Pada awal 2020, lebih dari 1,6 TB video dan gambar dari OnlyFans bocor secara online.

Namun, perusahaan mengatakan, hal ini bukan peretasan,

tetapi file yang bocor tampaknya telah dikuratori dari berbagai sumber, termasuk aplikasi media sosial lainnya.

Menurut pihak OnlyFans, salah satu contoh pembuatan konten di platform ini bisa dengan mengunggah video latihan kebugaran.

Umumnya, YouTuber menggunakannya sebagai aliran pendapatan.

Perusahaan mengungkapkan, kreator dengan 10.000 pengikut dapat memperoleh antara 499 dollar AS atau sekitar Rp 7,16 juta sampai Rp 35,8 juta per bulan.

Platform ini memang mengambil potongan 20 persen dari pendapatan apa pun, tetapi dikatakan telah membayar lebih dari 700 juta dollar AS kepada kreator.

Sejak pandemi melanda, platform tersebut dikabarkan telah mengalami peningkatan lebih dari 75 persen.

Artinya, banyak orang melakukan pendaftaran akun.

Pada April 2020, ada sebanyak 150.000 pengguna baru setiap 24 jam.

Pihak OnlyFans menduga, tingginya pendaftaran baru ini karena orang-orang bosan dan sebagian ini menghasilkan uang tambahan. (tribunjateng/non)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved