Berita Pantura
ANALISIS BMKG di Wilayah Pantura Barat Jateng Musim Kemarau Awal April Ini
berdasarkan hasil pengolahan dan analisis atmosfer regional maupun global, yang dilakukan Stasiun Klimatologi Jateng sebagai Unit Pelaksana Teknis BMK
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah wilayah di Jateng akan memasuki musim kemarau pada awal April 2022.
Kondisi tersebut berdasarkan hasil pengolahan dan analisis atmosfer regional maupun global, yang dilakukan Stasiun Klimatologi Jateng sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jateng.
Dari hasil analisis atmosfer BMKG Provinsi Jateng, El Nino Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kondisi fluktuatif La Nina Lemah hingga moderate.
Hal itu diprediksi berangsur menuju netral pada periode Maret, April hingga Mei mendatang.
Sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) menunjukkan kondisi negatif berpeluang netral, dan Sea Surface Temperature (SST) Indonesia, diprakirakan hangat hingga netral sampai pertengahan tahun 2022.
Kondisi atmosfer tersebut akan mempengaruhi iklim di Jateng, dan beberapa daerah akan memasuki musim kemarau pada April hingga Mei mendatang.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jateng, Sukasno, wilayah Pantura Barat Jateng akan memasuki kemarau awal April mendatang.
"Awal musim kemarau 2022 paling awal terjadi pada awal April, beberapa wilayah yang akan memasuki kemarau yaitu, Kota Tegal dan Pekalongan, sebagian wilayah utara Kabupaten Tegal, Pemalang serta sebagian wilayah barat laut Batang," ucapnya, Rabu (30/3/2022).
Dilanjutkannya, awal kemarau tahun ini paling akhir terjadi pada awal Juli dan terjadi si sebagain wilayah selatan Jateng.
"Seperti Kabupaten Purbalingga, sebagian besar Kabupaten Banyumas, sebagian Kabupaten Banjarnegara, wilayah selatan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan.
Hingga sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Cilacap, dan sebagian kecil wilayah tenggara Kabupaten Brebes," paparnya.
Meski demikian, ia menjelaskan, awal musim kemarau tahun ini di wilayah Jateng umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Mei mendatang.
"Namun awal musim kemarau tahun ini diperkirakan umumnya lebih lambat satu Dasarian dari normalnya," ucapnya.
Diterangkannya puncak musim kemarau tahun ini diprakirakan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
"Panjang periode kemarau tahun ini paling pendek 2,5 bulan yang meliputi Kabu Purbalingga, sebagian besar Kabupaten Banyumas, sebagian Kabupaten Banjarnegara, sebagian wilayah selatan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan. Sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Cilacap, serta sebagian kecil wilayah tenggara Kabupaten Brebes," imbuhnya.