Berita Kriminal
Sering Dibully Keluarga Suami terkait ASI, Jadi Alasan Ibu Buang Bayinya ke Sumur
Alasan ibu membuang bayinya yang berusia 30 hari ke dalam sumur terungkap. Penyebab peristiwa memilukan itu dibeberkan Polres Jember.
TRIBUNJATENG.COM - Alasan ibu membuang bayinya yang berusia 30 hari ke dalam sumur terungkap.
Penyebab peristiwa memilukan itu dibeberkan Polres Jember dalam press rilisi Rabu (30/3/2022).
Setelah meminta keterangan beberapa orang peristiwa bayi berusia 30 hari yang meninggal karena dilempar sang ibu, FN ke sumur di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Jember menemui titik terang.
Baca juga: Kasus Covid-19 di 10 Negara Ini Sedang Tinggi-tingginya, Pertimbangkan Ulang jika Hendak Berlibur
Baca juga: Prediksi Barito vs Persib, Banyak Pemain Kunci Robert Alberts Diragukan, Langkah Persipura Sulit
Baca juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 Hijriah pada Jumat 1 April 2022
Rilis digelar di Mapolres Jember dan dipimpin oleh Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo.
Di rilis tersebut, terungkap satu lagi alasan kenapa sang ibu tega melempar bayi bernama Khoirun Nisa putri Mustofa itu ke sumur.
Sebelumnya, FN mengaku membenci dirinya sendiri karena sering diejek akibat tidak bisa menyusui sang bayi memakai ASI.
"Alasannya, tersangka marah dan benci karena tidak bisa menyusui sang anak dengan ASI-nya."
"Dia sering diejek oleh keluarga suaminya, sehingga merasa sebagai istri yang tidak sempurna," ujar Hery.
Satu lagi selain alasan itu adalah, adanya masalah pernikahan.
"Juga ada satu lagi yang terungkap, yakni masalah pernikahan."
"Ada perkataan yang membuat pelaku ini semakin tidak nyaman, yakni adanya perkataan jika suaminya menikahinya karena masalah ekonomi," imbuh Hery.
Namun penuturan dari FN itu masih didalami lagi, termasuk nantinya mencocokkan dengan keterangan dari pihak keluarga FN.
Dalam rilis itu juga, Hery membeberkan kronologi bayi dilempar ke dalam sumur pada Rabu (23/3/2022) itu.
Kini FN sudah sepekan menjalani tahanan di Mapolres Jember.
Dia hanya tertunduk dengan raut wajah sedih dan menyesali perbuatannya.