Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Mendalami Materi Pembelajaran Struktur Bumi melalui Cooperative Learning

Pelaksanaan pendidikan di sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa, bangga terhadap bangsa negara.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
Maryanto, S.Pd.SD., SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan 

Oleh: Maryanto, S.Pd.SD., SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan_1

Pelaksanaan pendidikan di sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya. Kaidah-kaidah tersebut memberikan pedoman kepada unsur pendidikan untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan didasarkan pada tujuan pendidikan. Guru sebagai pendidik terutama pada jenjang pendidikan dasar harus memahami dengan seksama pelaksanaan proses pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran perlu dipersiapkan dan disesuaikan dengan subjek pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tidak diperkenankan mengesampingkan penyajian proses pembelajaran yang nyaman dan menarik kepada anak didik. Anak didik perlu diberikan proses pembelajaran yang nyaman, kondusif dan menyenangkan. Proses pembelajaran yang tidak memberikan kenyamanan kepada anak didik akan mengakibatkan pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan yang di harapkan. Proses pembelajaran yang lemah akan memberikan dampak negatif kepada anak didik dan menimbulkan timbal balik yang negatif pula dari anak didik. Anak didik akan malas mengikuti proses pembelajaran, merasakan kebosanan dan berbagai permasalahan lain yang tidak sesuai harapan seperti yang terjadi di SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan.

Guru harus hadir dalam memecahkan permasalahan yang muncul. Peran guru dalam proses pembelajaran ini diantaranya adalah menawarkan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kesadaran dan minat anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Anak didik dapat dilibatkan dalam menentukan materi pembelajaran, model pembelajaran ataupun metode pembelajaran. Anak didik diberikan model pembelajaran yang mengharuskan untuk melakukan kerjasama dengan anak didik lain dalam satu tim atau kelompok. Pemanfaatan model pembelajaran dalam proses pembelajaran akan dapat mempermudah guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran harus yang mengaplikasikan proses pembelajaran dengan kegiatan interaksi sosial. Proses pembelajaran yang mengedepankan prinsip interkasi sosial dalam setiap tahapan kegiatan disebut dengan Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif. Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif akan dapat memicu anak didikk untuk melakukan kerjasama dalam proses pembelajaran.

Tukiran Taniredja, dkk (2011: 55) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama anak didik dalam tugas-tugas yang terstruktur. Penulis yang memiliki status sebagai guru di SDN 01 Songgowedi Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan menerapkan model pembelajaran koooperatif di kelas lima pada materi tentang mengenal struktur bumi. Pelaskanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dimulai dengan guru menyampaikan penjelasan pendahuluan mengenai materi pembelajaran dari bahan ajar yang disiapkan. Kemudian, tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan digunakan juga di jelaskan oleh guru pada awal pembelajaran. Guru selanjutnya mengutarakan informasi tentang perumusan kelompok dalam diskusi. Guru membegikan satu permasalahan ayng telah disiapkan sebelumnya kepada setiap kelompok. Waktu disepakati bersama antara guru dan anak didik sebagai pedoman bersama dan pembelajaran disiplin waktu. Guru menyediakan data dan pengetahuan untuk proses belajar anak didik dalam menemukan solusi dari tugas dan diskusi. Setalah beberapa saat, guru memberikan aba-aba bahwa waktu diskusi hamper selesai. Guru berkeliling sambal memberikan pendampingan dan pengamatan.

Pada akhir pembelajaran, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sampai semua kelompok mendapat giliran. Guru memberikan kesimpulan dan penguatan materi yang diberikan. Guru mengamati pada pelaksanaan proses pembelajaran secara seksama. Antusiasme anak didik sangat tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran. Semua anak didik nampak aktif dan memberikan banyak ide serta pemikirannya kepada kelompok masing-masing. Proses pembelajaran yang meningkat berdampak kepada hasil belajar anak didik yang meningkat pula.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved