Berita Banyumas
Ribuan Ikan Terdampak di Sungai Serayu Banyumas, Pernah Terjadi pada 1998
Fenomena tersebut terjadi di Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, pada Jumat (1/4/2022). Kades Kalisube, Cip Setiyadi mengatakan fenomena tersebut sebe
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Ribuan ikan ditemukan terdampar di pinggiran sungai Serayu Banyumas.
Fenomena tersebut terjadi di Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, pada Jumat (1/4/2022).
Kades Kalisube, Cip Setiyadi mengatakan fenomena tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Kamis (31/3/2022) dini hari.
"Jadi pas pukul 00.00 WIB dini hari kemarin sudah ditemukan itu ikan pada gliyengan atau pusing di pinggir sungai.
Sampai siang banyak sekali ikannya," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Warga yang melihat fenomena tersebut langsung mengambil ikan dengan peralatan seadanya.
Menurutnya fenomena tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Desa Kalisube saja.
Baca juga: Soal Temuan Ribuan Ikan Mati di Sungai Serayu, DLH Banyumas Periksa Kualitas Air
"Informasinya itu ikan dari Mrican Banjarnegara, jadi itu kalau Kalisube kan berada di bawah.
Kemungkinan dari Somagede, Papringan sampai ke Arah Patikraja juga ada," imbuhnya.
Ia bercerita fenomena tersebut pernah terjadi beberapa tahun lalu, seperti tahun 1998 dan tahun 2000 an.
Ada ribuan ikan terdampar di pinggir sungai bahkan ada yang mati.
"Waktu dulu waktu saya masih kadus, pernah ada fenomena yang sama," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, Sulistiono menduga pertemuan lumpur dari arah pegunungan dan Waduk Mrican menjadi penyebab ikan tersebut sampai terdampar.
"Jadi musim ada lumpur dari arah pegunungan, dan informasinya di Waduk Mrican sedang dikuras, dua-duanya jadi satu.
Otomatis airnya jadi keruh, ikannya mabok karena memang tidak baik untuk ikan," jelasnya.
Pihaknya akan melakukan uji sampel air di Sungai Serayu.
"Kita akan lakukan uji sampel, kalau memang alatnya kurang kita akan kirim sampelnya ke Semarang atau Jakarta," katanya.
Uji itu adalah memastikan terkait kecurigaan warga adanya racun ikan yang disebar di Sungai Serayu.
"Itu kami berusaha memastikannya semua, diracun atau dari limbah pabrik.
Tetapi kami rasa kalau itu bukan dari limbah pabrik, karena biasanya dari limbah pabrik warnanya hitam, ini coklat," jelasnya.
Selain itu memang di sekitaran Sungai Serayu juga tidak ada pabrik yang beroperasi terutama di Kabupaten Banyumas. (Tribunbanyumas/jti)