Ramadan 2022
TADARUS : Amalan-Amalan Utama di Bulan Ramadan
Bersyukur sekali tahun ini kita kembali dipertemukan dengan Bulan Ramadan. Tamu Istimewa yang kita sambut dengan ucapan Marhaban ya Ramadhan
Oleh DR. H. Ahmad Atabik, Lc., MSI
Wakil Katib Syuriyah PWNU Jateng
Dosen IAIN Kudus
KAUM muslimin yang berbahagia. Bersyukur sekali tahun ini kita kembali dipertemukan dengan Bulan Ramadan. Tamu Istimewa yang kita sambut dengan ucapan Marhaban ya Ramadhan.
Tamu istimewa ini selalu menebar kebajikan, rahmat dan ampunan bagi semua insan yang mengharapkan bertemu dengannya, tamu agung ini memiliki keutamaan yang besar, siapa yang menyambutnya akan mendapatkan balasan berlipat ganda.
Bersyukur sekali manusia yang dapat bertemu dan menyambut tamu istimewa ini dengan memperbanyak amal kebajikan meninggalkan kemaksiatan.
Eman sekali, apabila tamu istimewa ini berlalu begitu saja tanpa kita tanpa menyambutnya dengan amalan-amalan wajib maupun amalan sunnah.
Amalan-amalan sunnah dalam bulan ramadhan ini akan dipahalai oleh Allah dengan pahala ibadah wajib. Ibadah sekecil apapun di bulan ini tidak boleh diabaikan, demi kesempurnaan ibadah puasa.
Imam an-Nawawi al-Bantani (w. 1316) dalam kitab nomuntalnya, Nihayah al-Zain fi Irsyad al-Mubtadi’in menjelaskan tentang amalan-amalan penting di bulan Ramadan, baik amalan yang berkaitan dengan ibadah puasa maupun amalan lain yang tidak menyertai ibadah puasa.
Pertama, bersahur. Keutaman sahur didasarkan pada penjelasan baginda Nabi SAW. “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).
Dianggap Makan sahur apabila seseorang menyantap baik makanan maupun minuman walaupun hanya sedikit. Waktunya adalah selepas tengah malam sampai terbitnya fajar, namun lebih utama mengakhirkan sahur sebelum terbit fajar. Rasulullah bersabda,
“Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
Kedua, menyegerakan berbuka puasa. Setelah waktu maghrib tiba, seorang yang berpuasa disunnahkan segera berbuka meski hanya seteguk air maupun sebiji kurma, sunnahnya dilakukan dengan memakan kurma. Jika tidak ada, hendaknya dengan air.
Rasulullah bersabda, “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).
Bagaimana seandainya tidak ada kurma dan air, yang ada misalnya madu dan susu, maka dahulukanlah madu walaupun sama-sama manis.
Ketiga, sholat tarawih dan sholat malam. Pada bulan Ramadan kaum muslim dianjurkan untuk shalat tarawih dan witir. Amalan ini juga sebagai sarana diampuninya dosa-dosa hamba. Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa yang sholat malam pada bulan Ramadan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah (ihtisab), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat, memperbanyak baca dzikir dan Alquran. Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Alquran, pada bulan ini juga Alquran diturunkan ke Bumi.
Oleh karena itu bulan Ramadan umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran sekemampunya. Membaca dan bertadarus Alquran pada bulan Ramadhan juga merupakan kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW.
Ibnu Abbas menyatakan, "Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, kedermawanan beliau meningkat pada bulan Ramadhan, yaitu ketika didatangi Jibril setiap malam Ramadhan, ia bertadarus Alquran dengan Rasulullah." (HR. Bukhari Muslim).
Kelima, menjaga lisan dan jari-jari (dalam penggunaan hp android) dan anggota tubuh lainnya dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara haram.
Seperti berbohong dengan lisan atau menyebar berita hoax, menyebar kebencian, dan mengadu domba dengan jari-jarinya dengan mengashare dalam HP nya.
Keenam, memperbanyak sedekah, memberi makanan buka baik kepada keluarga, kaum kerabat, tetangga, maupun kepada kaum muslimin pada umumnya.
Memperbanyak sedekah sangat disunnahkan saat kita sedang berpuasa, termasuk diantaranya adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada kerabat serta memperbanyak sedekah. Memberi makanan berbuka sangat besar pahalanya,
Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
Ketujuh, memperbanyak i'tikaf di masjid. I'tikaf merupakan ibadah yang dianjurkan Rasulullah Saw. dan bahkan beliau sendiri yang selalu melakukannya di bulan Ramadhan. Setiap kali masuk masjid untuk sholat berjamaah atau kebutuhan lainnya sebaiknya berniat untuk I’tikaf. Aisyah Ra.
Pernah menyatakan, "Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat."
Kedepalan, mengkhatamkan membaca al-Quran setidaknya sekali selama bulan Ramadhan. Pada era modern ini ada istilah one day, one juz dalam bulan ramadhan, hal ini bertujuan agar dapat mengkhatamkan al-Qur’an dalam sebulan. Tentunya lebih dari sekali khatam akan lebih baik.
Dahulu para ulama ketika datang Ramadhan lebih mementingkan membaca Alquran dari pada amal shalih lain seperti membaca dan mengajarkan ilmu.
Kesembilan, memperbanyak berdoa, terutama di malam hari. Berdoa adalah ibadah, oleh karena itu berdoa sangat dianjurkan untuk diperbanyak di bulan Ramadan.
Lebih-lebih dalam pertengahan, ayat-ayat puasa Allah menyatakan bahwa, “Ketika Hamba-Ku meminta atau berdoa kepada-Ku, sesungguhnya Aku dengan dekat dengan mereka, Aku mengijabahi doa para hamba-Ku apabila mereka mau berdoa kepada-Ku.” (*)
Baca juga: Hendi Salurkan Santunan Kematian Untuk Keluarga Duka di Kota Semarang
Baca juga: PSIS Semarang Jadi Klub Sultan, Mahesa Jenar Dikabarkan Pulangkan Kiper Awan Setho
Baca juga: RUNNING NEWS : Pengakuan Ayah Cabuli Anak Kandungnya, Dilakukan Saat Istrinya Masuk Kerja di Pabrik
Baca juga: PSIS Semarang Jor-joran Lagi, Setelah Taisei dan Fortes, Mahesa Jenar Incar Pelatih Paul Munster