Dinkes Kota Pekalongan Bakal Sidak Takjil, Targetnya Makanan dan Minuman Berwarna Mencolok
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan menggelar inspeksi mendadak untuk makanan takjil berbuka puasa.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan akan menggelar inspeksi mendadak untuk makanan takjil berbuka puasa di beberapa wilayah yang ada di Kota Batik.
Hal ini guna memastikan, makanan-makanan tersebut layak dikonsumsi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Administrator Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan Maysaroh mengungkapkan, bahwa kegiatan sidak ini dengan sasaran makanan dan minuman takjil selama ramadhan.
"Sidak makanan takjil merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun untuk mengambil sampel atau uji petik dalam rangka memastikan makanan dan minuman yang dijual aman untuk dikonsumsi."
"Selain menyasar kepada para pedagang takjil, sasaran lain adalah pedagang pasar, penjual makanan dan minuman di sekolah-sekolah, dan sebagainya," kata Administrator Kesehatan Muda Dinkes Kota Pekalongan Maysaroh, Selasa (5/4/2022).
Dalam sidak pengawasan ini, nantinya, tim akan dibagi 4 kelompok di masing-masing kecamatan dan dibantu petugas puskesmas yang ada di wilayah untuk meneliti kandungan bahan-bahan yang digunakan dalam takjil tersebut, apakah mengandung bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rodhamin B, pewarna tekstil, dan sebagainya.
"Jika terbukti mengandung bahan berbahaya, kami sampaikan ke pedagangnya untuk tidak mengulanginya dan mengganti menggunakan bahan-bahan yang aman dikonsumsi oleh manusia."
"Sementara, jika hasil sampling nya aman dan tidak mengandung bahan berbahaya, di gerobak atau lapak mereka kami tempel stiker bahwa makanan dan minuman yang dijual tersebut telah lulus uji sampling (aman) dan tidak mengandung bahan yang berbahaya, sehingga konsumen bisa melihat secara langsung makanan dan minuman yang dibeli ini sudah layak konsumsi dan tidak perlu khawatir keamanannya," imbuhnya.
Maysaroh menyebutkan, pelaksanaan sidak ini ditargetkan akan selesai pada minggu pertama awal Ramadhan.
Pihaknya menilai, dari peredaran makanan dan minuman dari tahun ke tahun saat ini sudah jauh lebih baik.
"Tahun lalu memang pernah ditemukan produk mie basah yang masih mengandung formalin, kemudian tim pengawas melakukan penelusuran langsung ke pedagang atau produsen produk tersebut. Seiring dengan edukasi yang rutin dilakukan oleh tim, akhirnya pedagang atau produsen tersebut menyadari dan tidak mengulangi perbuatannya kembali," ucapnya.
Kemudian, untuk konsumen pihaknya mengimbau agar menjadi konsumen yang cerdas, untuk memperhatikan apa saja yang dibelinya baik dari tampilan, warna, dan tekstur makanan atau jajanan takjil yang hendak dibeli.
Sebab, makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat menentukan kesehatan kita.
Biasanya kalau makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya biasanya warnanya lebih mencolok.
"Pada produk mie basah, jika teksturnya terlalu kenyal sebetulnya patut dicurigai apakah mengandung bahan pengenyal seperti formalin atau boraks atau tidak. Sedangkan, untuk pedagang kami berharap dalam menjual makanan dan minuman tidak hanya terfokus pada meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi juga memperhatikan keamanan produk yang dijualnya apakah layak konsumsi atau tidak," tambahnya. (Dro)
Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin : TMMD Mudahkan Akses Masyarakat Beraktivitas |
![]() |
---|
Video Hilang 3 Hari Sebelum Lebaran, Nenek Asal Jakarta Ditemukan di Hutan Pekalongan |
![]() |
---|
Kisah Asmah Nenek 72 Tahun 2 Bulan Hilang, Ditemukan Hidup di Hutan Pedalaman Pekalongan |
![]() |
---|
Video Viral Mobil Aktivis di Pekalongan Terbakar, Mustofa: Setelah Padam Bau Bensin |
![]() |
---|
Kronologi Mobil Aktivis di Pekalongan Terbakar, Mustofa : Setelah Padam Bau Bensin |
![]() |
---|