Guru Berkarya
Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kreativitas Guru
Manajemen atau pengelolaan dapat berarti macam-macam tergantung kepada siapa yang membicarakannya.
Oleh: Sulistiyani SPdSD, Kepala SDN Ketip Kec Juwana Kab Pati
MANAJEMEN atau pengelolaan dapat berarti macam-macam tergantung kepada siapa yang membicarakannya. Istilah manajemen sendiri berasal dari “manage” yang padanan dalam bahasa Indoensia adalah kelola. Pengertian umum dari manajemen adalah proses mencapai hasil dengan mendayagunakan sumber daya yang tersedia secara produktif.
Manajemen pendidikan dimaknai sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Made Pidarta 2008:4).Yang dimaksud dengan sumber-sumber daya pendidikan disini adalah ketenagaan, dana, sarana dan prasarana termasuk informasi. Dengan demikian maka kemampuan seorang manajer dalam menjalankan tugas manajerial adalah memadukan sumber daya tersebut . Dalam definisi ini tentu saja meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian sebagai fungsi manajemen (Sudibyo:2008). Bagaimana sumberdaya direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dan dikendalikan dalam upaya mencapai tujuan organisasi inilah pertanyaan yang harus dijawab dalam tugas manajerial.
Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang menggunakan pendekatan berbasis sekolah, akan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh kepemimpinan kepala sekolah yang secara fungsional mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Kepala Sekolah dituntut mampu mensinergikan seluruh komponen dan potensi sekolah dan lingkungan sekitar agar tercipta kerjasama untuk memajukan sekolah. Istilah kekepalasekolahan bermakna segala seluk beluk yang berkaitan dengan tugas kepala sekolah. Perilaku kepala sekolah tercermin dari kristalisasi interaksi antara fungsi organik manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi) dengan fungsi substantif, yaitu akademik, ketenagaan, keuangan, fasilitas, kehumasan, pelayanan khusus, dan sebagainya. Fungsi organik manajemen merupakan roda gigi dalam menjalankan fungsi substansi. Interaksi sinergis keduanya melahirkan sosok perilaku kekepalasekolahan ideal, yaitu mampu membawa organisasi sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dari pengamatan saya sebagai kepala sekolah pembelajaran daring yang dilakukan guru monoton hanya memberikan tugas lewat WA kerjakan LKS kemudian dikumpulkan. Harapan saya guru melakukan berbagai model pembelajaran yang diterapkan agar siswa tidak bosan mengikuti pembelajaran daring yang monoton. Guru selalu membuat inovasi misal membuat video pembelajaran, sehingga materi tetap tersampaikan dan semangat belajar anak tidak menurun walaupun di masa pendemi.
Dengan permasalahan tersebut kemudian kami mengadakan diskusi dan sharing antar guru dalam rangka menentukan teknis pembelajaran yang sesuai. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu pengetahuan dan keterampilan guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, guru harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan tidak menutup suatu perubahan dalam pembelajaran. Sehingga nantinya akan dipraktekkan bersama peserta didik dalam rangka belajar dengan memanfaatkan fasilitas multi media.
Untuk memotivasi guru dalam berinovasi sebagai kepala sekolah saya harus memiliki keterampilan konseptual senantiasa menemukan cara atau trik yang dapat digunakan demi kemajuan sekolah. Cara yang saya lakukan dengan membuat team work, memberikan reward kepada guru yang berhasil melaksanakan pembelajaran menarik. Bersama guru merencanakan, merumuskan ide-ide cemerlang sehingga sekolah dalam perkembangannya senantiasa menemukan inovasi-inovasi baru yang tidak saja bermanfaat bagi perkembangan sekolahnya, tetapi dapat ditiru oleh sekolah-sekolah lain. saya ingin menggerakkan komunitas belajar yang santai, menyenangkan tetapi serius untuk rekan guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas masing-masing yang mendorong terwujudnya WELL-BEING ekosistem pendidikan. Sehingga terjadi diskusi positif antara guru dengan siswa, guru dengan guru dan orang tua siswa yang akan menunjang terwujudnya mutu pendidikan di masa pandemi. (*)