Liga Champions
Prediksi Chelsea vs Real Madrid di Liga Champions Versi Michael Owen, Ini Alasan Tak Dukung Mantan
Mantan pemain Real Madrid Michael Owen memprediksi laga Liga Champions antara Chelsea vs Real Madrid.
TRIBUNJATENG.COM, LONDON - Mantan pemain Real Madrid Michael Owen memprediksi laga Liga Champions antara Chelsea vs Real Madrid.
Laga leg pertama kedua tim itu akan digelar pada Kamis (7/4/2022) dini hari WIB nanti.
Chelsea berkesempatan menjadi tuan rumah di pertemuan pertama mereka musim ini.
Meski pernah bermain untuk Real Madrid namun ternyata Michael Owen mendukung tim asuhan Thomas Tuchel mengambil langkah besar mencapai semifinal dengan kemenangan atas raksasa La Liga.
Baca juga: Jadwal Liga Champions, Chelsea Vs Real Madrid, Courtois Tilik Markas Lamanya, Semoga Tidak Dicemooh
Baca juga: Mbappe Buka Suara, Musim Depan Tetap di PSG ataukah Hijrah ke Real Madrid?
Baca juga: Jadwal Liga Champions Pekan Ini, Big Match Chelsea Vs Real Madrid, Duel Musim Lalu Terulang Lagi
Chelsea menghindari bersua rival Liga Inggris Manchester City dan Liverpool dalam undian perempat final.
Namun mereka malah harus berhadapan dengan Real Madrid, yang notabane pemilik gelar terbanyak liga Champions.
Tim asuhan Tuchel mengalahkan Real Madrid secara agregat 3-1 di semi final musim lalu.
Mereka kemudian mengamankan kemenangan 1-0 atas Man City di final.
Namun real Madrid tampaknya akan memberikan ujian yang lebih berat musim ini.
Di bawah Carlo Ancelotti, Real Madrid telah unggul 12 poin di puncak La Liga dan mendepak Paris Saint-Germain di babak terakhir Liga Champions.
Di liga masing-masing akhir pekan lalu, Chelsea dan Madrid meraih hasil yang berbeda.
Chelsea dipecundangi Brentford 1-4 di Stamford Bridge
Sementara dua gol penalti Benzema membawa Real Madrid menang 2-1 di kandang Celta Vigo.
Mantan striker Inggris Owen mengharapkan Chelsea bisa mengalahkan Real Madrid di Stamford Bridge Rabu malam saat The Blues berusaha selangkah lebih dekat mempertahankan trofi Liga Champions.
Chelsea mengalami musim yang beragam di bawah Tuchel, awalnya mengancam meningkatkan tantangan gelar Liga Premier tetapi jatuh selama periode kedepan.