Mengaktifkan Keterampilan Menulis Huruf Tegak Bersambung dengan Satmikal

Oleh: Nur Rohmah SPd, Guru SDN 03 Dadirejo Kec Tirto Kab Pekalongan

Sekarang ini penulisan huruf tegak bersambung mulai pudar dikenal oleh para siswa. Hal tersebut diakibatkan kurangya pembiasaan dalam penulisan huruf tegak bersambung. Saya mengajar di kelas 6 SDN 03 Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Awal tahun ajaran baru saya mengecek anak-anak kelas 6 untuk menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia tema menceritakan pengalaman mereka selama liburan dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Saya sangat terkejut sekali, karena hampir mayoritas siswa belum bisa dan tidak benar dalam penulisan huruf tegak bersambung. Padahal seharusnya kelas 6 sudah lancar dan tidak perlu lagi mengulang dari awal, karena penulisan huruf tegak bersambung sudah diajarkan sejak kelas 1.

Penulisan huruf tegak bersambung sangat sulit dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar siswa sangat rendah.    Faktor kesulitan menulis tegak bersambung pada siswa kelas 6 di SD Negeri 03 Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan antara lain dapat dilihat dari berbagai aspek di antaranya: Pertama, kurang efektifnya guru dalam memberikan penjelasan pada siswa. Kedua, kurang adanya bimbingan dalam pembelajaran menulis tegak bersambung. Ketiga, kurangnya pembiasaan dalam keterampilan penulisan huruf tegak bersambung. Keempat, rendahnya bakat minat siswa dalam menguasai keterampilan menulis. Kelima, kurangnya penguasaan kaidah menulis tegak bersambung. Keenam, cara menulis tidak konsisten dan tidak mengikuti alur garis yang tepat. 

Santoso (2008:64) mengungkapkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Manfaat dari menulis yaitu:  meningkatkan kecerdasan, meningkatkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, pendorong keamanan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Menulis tegak bersambung adalah kegiatan menghasilkan huruf yang saling bersambung dilakukan tanpa mengangkat alat tulis.  Adapun kelebihan tulisan tegak bersambung ialah otak kita akan berkembang dengan baik, merangsang kerja otak lebih kreatif, menulis lebih cepat, tulisan yang dihasilkan lebih indah dan rapi dan mengasah daya seni. Karena dalam penulisan huruf tegak bersambung ini ada beberapa teknik-teknik yang harus diperhatikan misalnya bagaimana cara menyambung, tebal tipisnya bentuk huruf dan teknik-teknik lainnya yang harus dipahami siswa.

Dari situlah saya berpikir bagaimana caranya untuk mengaktifkan kembali supaya siswa mengenal dan paham tentang penulisan huruf tegak bersambung, yaitu perlu diadakan upaya perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif, yang melibatkan siswa secara aktif agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Oleh karena itu, saya mengupayakan perbaikan kualitas pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menerapkan model pembelajaran aktifkan kembali penulisan huruf tegak bersambung dengan satmikal (satu minggu sekali). Pembiasaan setiap 1 minggu sekali, dalam hal ini saya mengambil hari sabtu untuk menulis materi pelajaran pada hari itu dari awal pelajaran sampai akhir dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Anak-anak yang tadinya saya cek belum bisa sama sekali menulis tentang huruf tegak bersambung sudah terlihat bisa melakukannya, Disini juga berkaitan dengan keterampilan mana yang harus menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Anak-anak juga sudah mengenal seni dalam penulisan huruf tegak bersambung, tinggi rendahnya ukuran bentuk huruf juga sudah banyak yang tepat.

Dari pembiasaan tersebut meskipun dilaksanakan 1 minggu sekali, asalkan kita teratur melakukan bimbingan maka akan terlihat hasilnya. Suatu hal yang sederhana dapat menghasilkan harapan yang maksimal. Terus berjuang, berusaha dan selalu semagat untuk menghasilkan generasi yang cemerlang. (*)