Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Teknik Homeroom Tingkatkan Prestasi di Masa Pandemi

Menurut kebijakan pemerintah belajar dilakukan dari rumah (BDR) dan sekarang menjadi Pembelajaran Tatap Mula Terbatas (PTMT).

Editor: abduh imanulhaq
IST
Tri Hastuti SPdBio MMPd, Guru  SMPN 1 Wonosobo 

Oleh: Tri Hastuti SPdBio MMPd, Guru  SMPN 1 Wonosobo

PANDEMI Covid-19 sudah 2 tahun mengubah tatanan sistem pendidikan di Indonesia. Menurut kebijakan pemerintah belajar dilakukan dari rumah (BDR) dan sekarang menjadi Pembelajaran Tatap Mula Terbatas (PTMT). Hal ini diputuskan untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.

Hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran BDR maupun PTMT siswa merasa jenuh, bosan dan tidak maksimal dalam mengikuti pembelajaran dan tidak maksimal menyelesaikan tugas ataupun mengerjakan soal ulangan. Setiap guru mata pelajaran memberikan tugas sehingga tugas menjadi lebih banyak. Kondisi inilah yang menyebabkan prestasi siswa menjadi menurun.

Untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang kurang menyenangkan ini maka guru dituntut untuk selalu berinovasi untuk memberi kegiatan  tambahan yang tidak membosankan. Salah satu upaya menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran melalui tugas yang menyenangkan, menantang dan membutuhkan kreativitas. Pada materi pencemaran lingkungan guru memberikan tugas satu produk yang dapat menanggulangi pencemaran.

Untuk menemukan ide produk tersebut dilakukan diskusi  kelas yang komunikatif, menghargai pendapat orang lain dan bertanya dengan santun. Diskusi dibuat senyaman mungkin seperti suasana keluarga, sehingga siswa bebas mengungkapkan ide. Salah satu teknik bimbingan yang  menggunakan pola bimbingan kekeluargaan seperti ini  adalah teknik homeroom.

Menurut Damayanti (2012:43), teknik homeroom merupakan teknik yang dilakukan diluar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi sekolah/kelas seperti dirumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan menyenangkan. Sedangkan menurut Sukardi (1983: 160), kegiatan Homeroom dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam bimbingan belajar. Melalui kegiatan ini pembimbing dan murid dapat berdiskusi tentang berbagai aspek, dalam kesempatan ini diadakan tanya jawab, membuat rencana suatu kegiatan dan berdiskusi dengan demikian siswa dapat mengutarakan dengan leluasa.

Untuk membuktikan keefektifan teknik homeroom dalam kegiatan pembelajaran, pembelajaran dilakukan dengan empat macam tahapan yaitu: Pembentukan kelompok, Peralihan, Kegiatan kelompok dan pengakhiran. Tahap pembentukan kelompok pembimbing menyiapkan link tautan untuk bertemu secara daring, kemudian membagi link tautan. Secara Online siswa bergabung dan dibimbing membentuk kelompok yang memiliki minat penelitian yang sama.

Tahap peralihan, tahap ke dua ini masih secara virtual siswa berkelompok sesuai minatnya, mencari ide bersama, merancang percobaan dengan bimbingan guru, dan membagi tugas dengan suasana kekeluargaan. Tahap kegiatan kelompok dilakukan di sekolah, di laboratorum, di pelaku usaha atau disesuaikan dengan keterkaitan ide yang dipilih. Tahap pengakhiran dilakukan secara virtual maupun tatap muka. Tahap ini guru membimbing siswa untuk menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan, membimbing cara menuliskan sesusi kaidah ilmiah.

Setelah guru menerapkan teknik homeroom terjadi perubahan pada siswa. Siswa menjadi senang, lebih komunikatif, berani menyampaikan ide, berani mencoba, berlatih menghargai perbedaan pendapat dan menjawab dengan santun. Ide -ide siswa sangat beragam, kreatif dan bermanfaat untuk menanggulangi pencemaran. Melalui penerapan teknik homeroom kreativitas siswa menjadi meningkat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved