Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Kesaksian Tetangga Supriyadi Pria Pembunuh Anak Istri Jelang Sahur: Dia Bilang Besok Nggak Ada Umur

Peristiwa seorang pria membunuh anak dan istrinya terjadi di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

Editor: rival al manaf
(TribunBanten.com/Desi Purnamasari)
Kediaman korban pembunuhan di sebuah kampung di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten 

TRIBUNJATENG.COM, BANTEN - Peristiwa seorang pria membunuh anak dan istrinya terjadi di Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Kamis (7/4/2022) menjelang sahur.

Supriyadi ditangkap polisi karena membunuh istrinya T (43) dan D (9) anaknya, Kamis (7/4/2022) pukul 02.00 menjelang sahur.

Baca juga: KKB Bakar 16 Rumah Warga Distrik Ilaga Papua, Balas Dendam Kematian Ali Teu Kogoya

Baca juga: Cegah Stunting Anak di Kabupaten Tegal Lewat Lomba Inovasi Olahan Ikan 

Baca juga: Penyebab Wali Kota Motyzhyn Ukraina, Suami, dan Anaknya Dibunuh Tentara Rusia, Sebelumya Diculik

Anak sulung pelaku, IH (15) berhasi menyelamatkan diri.

"Anaknya itu keluar rumah dan berteriak untuk meminta pertolongan warga," kata Kasie Humas Polres Serang, Iptu Dedi Jumhaedi, Jumat (8/4/2022).

Sontak hal tersebut membuat warga sekitar keluar dari rumah karena mendengar teriakan minta tolong.

Warga sekitar pun masuk kedalam rumah korban untuk mengecek keadaan di dalam rumah.

Pada saat itu warga menemukan istri dan anak pelaku sudah tidak bernyawa di dalam kamar.

Kondisi tubuh keduanya bersimbah darah.

Polisi kemudian menangkap Supriyadi.

Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Hermina Ciruas karena bagian lengan tangan kirinya luka sayatan.

"Pelaku pun mencoba bunuh diri dengan mengambil pisau dapur yang ada di rumah saudarannya dan menyayat tangan sebelah kirinya," katanya.

Adapun polisi masih mendalami motif peristiwa itu karena pelaku belum bisa dimintai keterangan.

Pelaku sosok yang sayang istri

Seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, bahwa sejak tiga hari terakhir, ini korban jarang keluar rumah.

Korban selalu mengeluhkan tidak enak badan kepada dirinya.

"Emang udah 3 hari ini jarang keluar, biasanya ngobrol di sini. Ini mah pulang tarawih juga langsung pulang aja. Bilangnya kurang enak badan," katanya saat dilokasi, Jumat (8/4/2022).

Ia pun mengaku tidak ada firasat apa-apa, dan tidak menyangka akan terjadi peristiwa mengerikan itu.

Karena menurutnya, ia pun sangat mengenal dekat keluarga tersebut.

Dia mengatakan tidak pernah ada masalah dan terdengar ribut yang begitu besar, antara istri dan suaminya tersebut.

Selain itu, perempuan ini juga mengatakan, bahwa keluarga tersebut memang baru saja pulang dari Lampung usai berobat.

"Iya tadinya abis berobat suaminya ke Lampung selama 2 minggu. Karena sakit tapi saya juga enggak tau pasti sakit apa",

"Cuma emang kadang kaya orang linglung gitu, terus kalau lagi kumat suka marah-marah sendiri," katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa sebelum kejadian tersebut pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kain tersebut sempat ke rumahnya.

Pelaku menemui dirinya dan suami juga meminta maaf serta berkata usianya tidak akan lama lagi.

"Iya siangnya sempet ke sini juga, bilang minta maaf kalau banyak salah takut besok udah enggak ada umur," katanya.

Malam harinya, sebelum kejadian tersebut pelaku sempat ngobrol bersama tetangganya hingga pukul 00.00 WIB.

Hingga setelah itu, tetangga korban tidak menaruh curiga apa pun, dan tidak mengetahui pasti kejadian pada saat pelaku membunuh istri dan anaknya.

"Pas kejadian posisi memang lagi tidur pules jadi enggak denger suara apa-apa. Cuman denger pas anak pertama itu teriak minta tolong," katanya.

Ia menambahkan bahwa pelaku dikenal sayang dengan keluarga dan juga istrinya bahkan sang istri pun dikenal sederhana dan nurut kepada suami.

Hasil autopsi

Tim Forensik Polda Banten telah mengautopsi T dan D.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan autopsi dilakukan Tim Forensik Polda Banten di Rumah Sakit Bhayangkara selama tiga jam.

"Autopsi berlansung pada pukul 14.00 sampai pukul 17.00," katanya mengutip percakapan di WhatsApp Group, Jumat.

Hasil autopsi yang dipimpin dr Budi Suhendar dan dr Donald Rinaldi, terdapat luka sayatan benda tajam di tubuh T.

Ada lima luka di bagian bawah dagu hingga leher, dua luka besar sekitar 13-14 sentimeter, dan tiga luka kecil 1-5 sentimeter.

"Kematian korban disimpulkan dari luka di bagian leher," ucapnya.

Di bagian tangan kanan korban juga terdapat luka kecil.

Baca juga: Layani Vaksinasi Malam Hari, Polres Blora Buka Gerai Vaksinasi Ramadan di Alun Alun

Baca juga: Duh, Sepasang Pelajar Terjaring Operasi Pekat di Hotel Melati Karanganyar

Baca juga: Dukung Isu dalam G-20, BSN Kembangkan SNI terkait Energi Baru dan Terbarukan

Diduga luka itu akibat adanya perlawanan dari korban.

Di tubuh D, terdapat luka sayatan benda tajam sebanyak dua luka terbuka.

"Satu luka terbuka ukuran besar dengan ukuran sekitar 13 sentimeter dan yang satu luka terbuka ukuran kecil dengan ukuran sekitar 4 sentimeter," kata dia.

Luka tersebut disimpulkan menjadi penyebab kematian D.

Satreskrim Polres Serang mendampingi dan mengantarkan jenazah ke rumah korban untuk dimakamkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suami di Banten Bunuh Istri dan Anaknya: Tetangga Ungkap Gelagat Aneh Pelaku Sebelum Kejadian , 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved