Berita Regional
Seorang Guru Honorer Kehilangan Motor di Kantor Wali Kota Medan, Ternyata Bukan Korban Pertama
Seorang guru honorer kehilangan sepeda motor di kantor Wali Kota Medan. Andry Nasution sehari-hari mengajar di SMA Negeri 7.
TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Seorang guru honorer menjadi korban pencurian sepeda motor (curanmor) di kantor Wali Kota Medan.
Andry Nasution sehari-hari mengajar di SMA Negeri 7.
Guru olahraga ini menyampaikan keluhannya, karena akibat motornya hilang banyak kendala yang dihadapinya.
Baca juga: 2 Pencuri Berbaju Gamis Terekam Bobol Kotak Infak Masjid di Medan, Diduga Ayah dan Anak
"Semenjak kehilangan motor susah akses ke sekolah karena rumah saya jauh.
Terakhir ya naik ojek online dan itu membutuhkan biaya yang mahal," kata Andry saat diwawancara di depan SMA Negeri 7, Sabtu (9/4/2022).
Besar harapannya kepada Wali Kota Medan agar membenahi portal parkiran Kantor Wali Kota Medan yang sudah rusak.
Sehingga kejadian yang dialaminya tidak lagi berulang.
Berdasarkan informasi yang didapat, sudah ada tiga korban lainnya sebelum peristiwa itu menimpanya.
"Kepada polisi ya cepatlah merespons laporan saya dan motor itu semoga bisa didapati kembali," ungkapnya.
Warga Kecamatan Percut Sei Tuan, Jalan M Yakub ini kehilangan sepeda motor di parkiran Kantor Wali Kota Medan pada Jumat (1/3/2022) malam hari.
"Iya tadi malam sekitar kurang dari pukul 20.00 WIB sepeda motor saya hilang.
Motor saya merk Scoopy BK S885 AIT," kata Andry kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Sabtu (2/3/2022).
Sayangnya, aksi pencurian tersebut tidak terekam CCTV.
Sebab, CCTV parkiran Kantor Wali Kota Medan tersebut tidak ada yang mengarah ke lokasi tempatnya parkir.
Namun, pelaku terekam CCTV saat keluar dari parkiran.
Pelaku mengenakan jaket dan celana panjang hitam.
Ada pun Andry menceritakan kronologi peristiwa naas yang menimpanya.
Awalnya ia mau silaturahmi ke kerabatnya yang bekerja di Kantor Wali Kota Medan.
Ia datang sekitar 19.50 WIB.
Sepeda motornya pun dikunci setang dan diletakkan di parkiran Kantor Wali Kota Medan.
Dia menjelaskan memang sempat curiga dengan dua orang pria yang di sekitar lokasi.
Satu bercelana panjang, mengenakan jaket, dengan postur badan cukup tinggi.
Sementara pria lainnya memakai celana pendek, dengan tinggi badan lebih pendek dari pria bercelana panjang.
Kedua pria itu mengenakan sepeda motor beat putih biru.
Sebelum ia naik ke Kantor Wali Kota, sempat didengarnya percakapan kedua pria tersebut.
"Jadi dibilang pria satunya coba cek minyak. Jadi dicek lah sama pria bercelana pendek. Baru lah saya naik ke atas," ujarnya.
"Rupanya sepupu saya mau pulang antar bosnya. Jadi, kami jumpa di tempat lain. Turun saya ke bawah rupanya sepeda motor sudah hilang. Paling 5 menit aja," sambungnya.
Berangkat dari peristiwa itu, sekitar pukul 02.00 WIB, ia pergi melapor ke Polrestabes Medan.
Namun karena ia tidak membawa BPKB, niatnya pun diundurnya.
"Keesokan harinya saya ke jadi buat laporan ke Polrestabes Medan," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Guru Honorer yang Kehilangan Sepeda Motor di Kantor Wali Kota Medan
Baca juga: Kecelakaan Adu Banteng Mobil Boks Vs Minibus di Garut, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit