Berita Kendal
Farid Ingin Bisa Berjalan Normal Seperti Teman-temannya, Bocah Brangsong Kendal Ini Perlu Bantuan
Jika ingin berkegiatan di luar rumah, seperti sekolah, Farid mengandalkan bantuan ibu sepenuhnya untuk mengantar dan menjemputnya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
Meskipun sudah membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari pemerintah desa setempat, namun Farid tetap saja tidak bisa terlayani sebelum tunggakan dibayar.
Sementara orangtuanya tak sanggup jika harus melunasi semua tunggakan itu.
Ayah Farid, Wahyudi bercerita, anak tunggalnya lahir dalam keadaan prematur pada 2014.
Saat itu, didaftarkan BPJS Kesehatan mandiri dengan angsuran Rp 25.500 per bulannya untuk menjamin kesehatan sang anak ke depan.
Kondisi ekonomi yang semakin sulit mengakibatkan tunggakan beberapa tahun hingga mencapai jutaan Rupiah.
"Lahirnya memang prematur."
"Waktu itu, satu tahun saya bisa bayar angsuran BPJSnya, tapi setelah itu tidak sanggup lagi."
"Kerjanya serabutan, penghasilan enggak mesti ada," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (11/4/2022).
Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, keluarga Wahyudi beberapa kali mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk uang tunai.
Mulai dari bantuan Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per bulan.
Hanya saja, bantuan yang ada terpakai untuk mencukupi kebutuhan harian keluarga.
Sementara alat bantu jalan untuk Farid belum bisa dipenuhi.
"Bantuannya cuma beberapa kali saja, pada waktu Covid-19 ini."
"Satu periode kalau enggak salah, yang lainnya belum ada," ujarnya.

Baca juga: Demonstran 11 April 2022 Teriak Laa Ilaha Illallah Sambil Hajar Ade Armando
Baca juga: Dongeng Nelayan dan Peri Sungai, Cerita Pengantar Tidur
Segala upaya sudah coba ditempuh Wahyudi agar anaknya bisa mendapatkan pemeriksaan medis.