Lipsus Tribun Jateng
Awas! Masih Ada Jalanan Kota Semarang Rawan Begal, Waspada Saat Melintasi Utamanya Malam Hari
Wakapolresta Semarang mengimbau, warga yang beraktivitas malam hari atau pekerja malam untuk meningkatkan kewaspadaan guna hindari aksi begal.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
"Kami panggil orangtuanya dan dilakukan pembinaan," terangnya.
Ia berkata, para pelaku kejahatan jalan seperti begal memang mayoritas dilakukan para remaja rentang usia 16 hingga 19 tahun.
"Paling mentok usia 25 tahun," terangnya.
Sepengalamannya, para remaja itu dalam melakukan aksinya selalu mengkonsumsi minuman keras.
"Kalau obat-obatan terlarang, kami belum pernah menemukan," sebutnya.
Berbagai langkah pencegahan telah dilakukan pihaknya.
Seperti mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk sosialisasi ke wilayah pertokoan, hotel, dan usaha lainnya agar yang menutup operasional jam malam agar berhati-hati.
Terutama para pekerja yang pulang kerja malam harus waspada.
"Kami beri imbauan agar waspada saat melintas di jam-jam rawan," katanya.

Baca juga: Pengakuan Begal Payudara di Pekalongan, Yang Diincar Akan Dibuntuti, Lokasi Seperti Ini yang Dipilih
Baca juga: Penampakan Begal Berbadan Gempal Berotot di Demak, Pantas Korbannya Pasrah
Sementara itu, Kapolsek Genuk Kompol Subroto mengatakan, ada dua lokasi rawan kejahatan di wilayahnya meliputi Jalan Raya Kaligawe dan Jalan Muktiharjo Lor.
"Kalau Kaligawe biasanya balap liar."
"Yang Muktiharjo Lor berupa tawuran," bebernya kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/4/2022).
Pihaknya mengantisipasi titik rawan kejahatan itu dengan menyiagakan personil di jam-jam rawan di lokasi tersebut.
Terutama di sepanjang rel kereta api Muktiharjo Lor yang berbatasan dengan Pedurungan.
"Kami libatkan pula masyarakat dalam forum FKPM dan ormas."