Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bukannya Bekerja seperti yang Dijanjikan, Wanita NTT Ini Malah Disekap dan Dianiaya di Medan

Seorang perempuan asal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan di Medan.

Tribun Medan/HO
Seorang perempuan asal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan di Medan. 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN -  Seorang perempuan asal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan di Medan.

Katarina Kewa Tupen (21) merupakan warga Kelurahan Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Flores, NTT.

Gadis malang itu telah berhasil keluar dari sebuah tempat penampungan yang terletak di Perumahan Griya Albania, Kecamatan Medan Tembung.

Baca juga: Kronologis Ibu Muda Dibunuh, Jasad Dibuang di Septic Tank Tanpa Busana, 2 Pelaku Pelajar SMP


Menurut, Lusi Tampubolon penggiat kemanusiaan paguyuban NTT, kejadian itu bermula terjadi, pada Selasa (22/3/2022).

Saat itu, korban dari kampungnya tiba di Kota Medan dijanjikan bekerja di sebuah panti jompo.

Setelah satu minggu, dirinya mendapatkan kabar dari seseorang bahwa korban disekap di dalam tempat penampungan tersebut.

"Tanggal 29 Maret, saya dapat kabar dari pastor bahwa ada anak di penampungan yang sedang disekap," kata Lusi kepada Tribun-medan, Rabu (14/4/2022).

Kemudian ia pun mencari tahu kabar tersebut, dan mendapatkan informasi gadis itu berada di sebuah penampungan milik PT Mitra Asia Sehati yang dikelola oleh Ahmad Yani Siregar.

"Pada aat itu saya langsung cek di Google Map nama PT itu, ternyata statusnya tutup. Saya bilang ke Pastor," sebutnya.

 
Lalu, Lusi pun menghubungi rekannya yang bernama Alpon yang tinggal di daerah Batang Kuis.

Dirinya meminta bantuan kepada rekannya itu mencari tahu alamat penampungan tersebut.

"Kebetulan si anak ini (Katarina) ada nomor handphone nya, saya hubungi saya tanya keberadaannya, katanya di Jalan Bersama Ujung," tuturnya.

Saat dihubungi, Katarina mengatakan kepada Lusi bahwa kondisi kakinya sedang dalam keadaan sakit.

"Saya bilang kamu (Katarina) diam saja di situ, nanti kamu akan saya ambil. Tapi setelah ini SMS atau telepon kamu hapus, pasti nanti dicek kata saya," bebernya.

Lusi mengatakan korban sempat memberitahunya bahwa akan dibawa berobat ke sebuah tempat. Ia pun mencoba menghubungi polisi mengadukan hal tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved