Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Tingkah Konyol Raja Agar Permaisuri yang Menolak Senyum Bisa Tertawa, Tapi Justru Berubah Petaka

Cerita juga berlanjut bahwa penguasa Bao menyerahkannya kepada raja ketika raja menyerang negara bagian Bao

Editor: muslimah
alchetron.com
Ilustrasi Bao Si 

Tingkah Konyol Raja Agar Permaisuri yang Menolak Senyum Bisa Tertawa, Tapi Justru Berubah Petaka

TRIBUNJATENG.COM - Bao Si adalah permaisuri Raja You (memerintah 781-771), penguasa terakhir dinasti Zhou Barat (abad ke-11-770 SM).

Dia berasal dari negara bagian Bao. Si adalah nama keluarganya, dan nama pribadinya tidak diketahui.

Menurut adat, wanita bangsawan secara resmi disebut dengan negara asal mereka dan nama keluarga mereka.

Cerita juga berlanjut bahwa penguasa Bao menyerahkannya kepada raja ketika raja menyerang negara bagian Bao.

Baca juga: Kisah Cinta Kepala Sekolah dan Siswinya Berujung ke Pelaminan, Bermula Dari Momen Terima Penghargaan

Baca juga: 2 Gadis Belia Diperkosa dan Dijual Online Rp 500 Ribu, Peristiwa Berawal Kejadian di Pasar malam

Bao Si, kesayangan Raja You, melahirkan seorang putra bernama Bo Fu.

Raja You kemudian menggulingkan Ratu Shen dan putranya, Pangeran Yijiu, dan menjadikan Bao Si permaisuri utamanya.

Sejak saat itu, Raja tidak lagi peduli dengan kerajaan tetapi malah berpesta dengan Bao Si sepanjang hari.

Menurut legenda, senyumannya akan menggerakkan seluruh dunia, tapi Bao Si menolak untuk tersenyum.

Semua upaya raja untuk membuatnya tersenyum gagal.

Melansir chinaknowledge.de, suatu hari raja membuat upaya baru dan menyalakan semua api dari menara sinyal yang dipasang untuk memperingatkan kerajaan jika suku-suku barbar menyerang.

Ketika api dinyalakan, semua penguasa daerah bersiap untuk berperang dan bergegas ke istana untuk menerima perintah raja - tapi alarm tersebut hanyalah sebuah permainan.

Lelucon ini akhirnya membuat Bao Si tertawa terbahak-bahak, membuat raja sangat senang.

Karena itu, raja memerintahkan untuk memainkan game ini sekali dan lagi.

Beberapa kali pertama, para jenderal dan bangsawan bergegas ke istana setiap kali alarm diumumkan, tetapi kemudian memutuskan untuk tidak membiarkan mereka membodohi lagi dan mengabaikan alarm palsu.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved