Berita Kudus
Lebaran Jadi Kesempatan Produsen Kue Kering Musiman di Kudus Raup Untung Lebih
Produsen kue kering musiman di Kudus seperti mendapat durian runtuh saat jelang lebaran.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: sujarwo
Biasanya kue-kue yang dikirim ke para agen tidak dikasih merk. Dari situ para agen dengan sendirinya memberikan merk sesuai dengan yang mereka inginkan. “Bisa dikatakan saya yang produksi, mereka yang menjualkan. Semacam kemitraan.”
Bagi para mitranya Arif Nur yang berhasil menjualkan kue sebanyak 100 lusin lebih juga akan diberi bonus. Bonusnya yakni sebesar Rp 1 juta.
“Selain itu kami juga menawarkan kualitas. Kue yang saya buat ini tidak ada pengawetnya dan menggunakan gula asli,” kata dia.
Pada musim 2022 ini permintaan kue kering kepadanya mengalami lonjakan sebanyak 40 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tingginya lonjakan permintaan tidak berimbas pada keuntungan. Bahkan Arif mengatakan, kalau dihitung-hitung bahkan lebih untung tahun lalu.
Hal itu disebabkan melonjaknya sejumlah kebutuhan yang menjadi bahan baku kue. Misalnya saja untuk margarin saat ini sudah mencapai Rp 380 ribu per karton. Padahal tahun sebelumnya Rp 255 ribu. Kemudian tepung terigu pada tahun lalu Rp 7.500 kini jadi Rp 10.500.
Di balik lika-likunya, bisa dikatakan Arif telah sukses sebagai pengusaha kue kering musiman.
Dia bahkan sampai mengatakan, pendapatan dari produksi kue kering saat musim lebaran bisa digunakan untuk hidup setahun.
Meski begitu saat dia tidak produksi kue, dia disibukkan dengan jualan grosir makanan ringan pabrikan.
Sebelum dia fokus dalam bisnis grosir makanan ringan pabrikan dan kue kering musim lebaran, dia merupakan seorang guru honorer.
Berprofesi sebagai guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Keputusan pahit pun dia ambil.
Setelah 4 tahun menjadi guru honorer, akhirnya dia memilih keluar dan fokus menjalani bisnis grosir dan kue kering. Melalui jalan ini dia terbukti sukses, bahkan dia bisa membantu perekonomian tetangganya dengan mempekerjakannya.
"Para pekerja itu mendapar upah kalau membuat kue per adonan Rp 14,5 ribu. Sehari mereka bisa membuat sampai 7 adonan," kata dia. (*)