Berita Kabupaten Tegal
Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Tol Masuk Wilayah Kab.Tegal, Juga di Pantura, Guci dan Jalur Selatan
Sedangkan untuk di jalur B atau arah Semarang-Jakarta, rest area tipe B ada di KM 294
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sudah menjadi tradisi atau kebiasaan untuk sebagian masyarakat Indonesia ketika momen mudik lebaran menggunakan kendaraan pribadi entah mobil maupun sepeda motor.
Pada kesempatan kali ini, Tribunjateng.com mencoba merangkum beberapa lokasi atau titik rawan kecelakaan lalu lintas terutama di area jalur tol masuk wilayah Kabupaten Tegal.
Namun sesuai informasi yang disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Dwi Himawan Chandra, terkait kasus kecelakaan yang terjadi di area jalan tol jauh lebih lengang dibandingkan jalur pantura, jalur menuju wisata Guci, dan jalur underpass Prupuk Margasari.
"Kecelakaan di jalan tol bisa dikatakan cenderung lebih kecil jika dibandingkan jalur lainnya. Sedangkan jalur tol yang masuk area Kabupaten Tegal yaitu mulai KM 270 - KM 300 dengan empat rest area, sehingga jika pemudik atau peserta jalan merasa lelah bisa beristirahat sejenak di empat rest area tersebut," ungkap Kasat Lantas, AKP Himawan, pada Tribunjateng.com, Senin (18/4/2022).

Sementara untuk rest area sendiri ada empat titik, yaitu di jalur A arah Jakarta-Semarang di KM 275 rest area tipe B, kemudian di jalur A ada di KM 287 dengan rest area tipe A.
Sedangkan untuk di jalur B atau arah Semarang-Jakarta, rest area tipe B ada di KM 294. Adapun satu rest area lagi ada di KM 282 jalur B dengan rest area tipe A.
"Kecelakaan lalu lintas di jalur tol terutama yang masuk wilayah Kabupaten Tegal relatif rendah jika dibandingkan jalur lainnya. Sehingga jika ditanya dimana saja titik rawan kecelakaan, ya patut diwaspadai semua mulai KM 270-KM 300," ujarnya.
Area rawan kecelakaan di Kabupaten Tegal:
Pada kesempatan ini, AKP Himawan juga menjelaskan titik mana saja yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas atau area black spot di Kabupaten Tegal.
Pertama, ada di wilayah jalur pantura.
Kenapa rawan terjadi kecelakaan karena jalan yang kurang baik, di beberapa titik penerangan jalan sangat minim, belum lagi titik pertemuan simpul arus lalu lintas dari jalur kecil yang langsung memotong ke pantura, sehingga menjadikan pantura sebagai lokasi rawan kecelakaan.
Kedua, jalur menuju objek wisata Guci.

Jalur arah Guci menjadi salah satu yang rawan kecelakaan karena melihat medan jalan merupakan area pegunungan, belum lagi di beberapa titik jalan sudah mulai rusak, berlubang, belum lagi di tanjakan Clirit yang licin saat hujan.
Namun belakangan ini, untuk di jalur arah Guci memang sudah dilakukan perbaikan jalan termasuk di tanjakan Clirit.
Sehingga sekarang kondisi jalan jauh lebih baik, aman, dan nyaman saat dilalui masyarakat.
Ketiga, jalur selatan atau underpass Prupuk Margasari
Jalur satu ini kenapa masuk dalam daftar yang rawan kecelakaan, karena saat musim hujan atau curah hujan tinggi pasti jalur yang dilewati kendaraan banjir, bahkan sampai tidak bisa dilalui mengingat posisinya berada di bawah aliran sungai.
Namun menurut Kasat Lantas pihaknya memastikan ke lokasi bahwa mesin pompa untuk mengatasi jika terjadi banjir sudah siap sebanyak tiga buah.
Jika sampai terjadi banjir dan menutup akses jalan, maka tiga pompa ini akan langsung dimanfaatkan untuk menyedot genangan air.
Selain itu, unit dari pemadam kebakaran Kabupaten Tegal juga stanby di area jalur selatan. Sehingga jika membutuhkan bantuan akan langsung menuju lokasi underpass.
Tidak lupa, pada kesempatan ini Kasat Lantas juga memberikan tips dan imbauan kepada pemudik ataupun peserta jalan, supaya aman dan selamat sampai tujuan saat berkendara.
Khusus di jalur tol, ketika hendak menuju ke Slawi maka pintu tol berada di KM 278 - KM 279.
Sehingga bagi pemudik yang menggunakan jalur B (arah Semarang-Jakarta), ketika mendekati pintu tol Slawi maka harus benar-benar memahami posisi pintu tol ada di KM berapa.
Hal ini untuk mengantisipasi, ketika sudah melewati atau keblabasan, tidak terlalu jauh untuk keluar di pintu tol sebelumnya.
Sedangkan untuk peserta jalan khususnya pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas jalur pantura, jika sudah berkendara lebih dari dua-empat jam maka disarankan untuk istirahat berhenti di rest area yang telah disiapkan.
Tidak kalah penting, diimbau selalu memperhatikan, menjaga, dan mengawasi barang bawaan yang dibawa saat mudik.
"Harapannya dalam perjalanan bisa selamat, aman, nyaman, dan sampai ke tujuan masing-masing," pungkas AKP Himawan. (dta)