Endang Ungkap Kebiasaan Warga di Pegadaian Selama Lebaran, Lunasi Perhiasan Buat Mudik
Endang Pertiwi, jelang Hari Raya Idul Fitri ini terjadi tren di masyarakat yang melakukan pelunasan terhadap barang jaminannya.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Adanya izin mudik lebaran tahun 2022 ini turut memberikan pengaruh pada aktivitas pegadaian di Jawa Tengah.
Dikatakan Pimpinan Wilayah Pegadaian Jawa Tengah dan DIY Endang Pertiwi, jelang Hari Raya Idul Fitri ini terjadi tren di masyarakat yang melakukan pelunasan terhadap barang jaminannya.
"Jelang lebaran trennya pelunasan, karena kebanyakan barang-barang itu perhiasan. Perhiasannya dipakai untuk mudik. Nanti setelah lebaran dimasukkan lagi (ke pegadaian). Trennya begitu," terang sapaan Tiwi tersebut di sela pameran Indonesia Bangga di Atrium Mal Ciputra Semarang, Jumat - Selasa (22-26/4/2022).
Tiwi melanjutkan, emas merupakan jenis barang yang paling banyak digadaikan nasabah dengan presentase mencapai 92 persen.
Adapun sisanya, di antaranya merupakan jenis barang gudang seperti mobil, motor, dan alat pertanian seperti traktor.
Di samping itu juga barang-barang elektronik seperti laptop dan lainnya.
Menurut Tiwi, hal ini tidak lepas dari tren di masyarakat saat ini yang memiliki emas.
"Jaminannya baik nasional maupun Jawa Tengah kebanyakan adalah emas.
Jadi ada pergeseran, kalau dulu banyak barang gudang seperti kain jarit, sekarang banyak beralih ke emas.
Ini juga dalam rangka memperbanyak emas di masyarakat. Barang-barang lelang kami jual ke masyarakat dalam rangka memperbanyak emas di masyarakat. Ketika banyak emas, larinya ke pegadaian juga," tuturnya yang juga mengungkap alasan turut serta Pegadaian dalam acara tersebut.
Adapun di sisi lain, kata Tiwi, nasabah terbesar pegadaian merupakan wanita dengan presentase sebesar 70 persen. Sementara di Jawa Tengah, dari total nasabah yang ada, 80 persennya merupakan pelaku UMKM.
Ia menambahkan, khusus di Jateng, jelang lebaran ini juga terjadi tren peningkatan transaksi.
Disebutkan, peningkatan tersebut pada kisaran 5-10 persen.
"Dibandingkan hari bisa, (transaksi) jelang lebaran ini meningkat 5-10 persen.
Peningkatan transaksi ini juga biasa terjadi saat tahun ajaran baru anak sekolah. Namun demikian, kebutuhan masyarakat ini beragam. Tinggal bagaimana kita bisa menangkap dari animo masyarakat," imbuhnya. (idy)