Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau Level Siaga, Ini Dampaknya Terhadap Penyebrangan Laut Merak Bakauheni
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda meningkat statusnya dari level 2 menjadi level 3 atau siaga.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Serang Tarjono menambahkan jika aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak mengganggu penyeberangan laut.
Baca juga: Boaz Solossa Cuma Semusim Bersama Borneo FC, Musim Depan ke Mana?
Baca juga: Marco Motta Jadi Korban Kesepuluh Persija Jakarta, Eks Klub Liga Italia Ini Dilepas
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Padang, Ramadhan Hari ke-24, Selasa 26 April 2022
Katanya, hal yang dapat mengganggu hanyalah ketika abu vulkanik terbang ke arah lintasan karena terbawa angin.
"Itu mengganggu jika abunya ke arah lintasan. Tapi itu kan cukup dengan penumpang masuk ke dalam kapal, tidak berada di luar," ujarnya.
Menurut Tarjono, lain hal dengan jadwal penerbangan, aktivitas Gunung Anak Krakatau cukup berbahaya untuk lintasan Jakarta - Sumatera.
Karenanya, BMKG telah memberikan laporan terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau ke pihak-pihak terkait.
"Kalau untuk penerbangan, baru itu berbahaya. Abu vulkanik bisa membuat mesin kapal mati seketika. Makanya sangat berbahaya," tuturnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erupsi Gunung Anak Krakatau Meningkat, BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Ancaman Tsunami Malam Hari,