Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Inilah 3 Kuliner Wajib Dicicipi Ketika Berkunjung Ke Cilacap

Sama halnya dengan Banyumas, kuliner di Cilacap juga tak jauh dari soto dan mendhoan. Namun, ada beberapa kuliner yang berbeda, dan hanya bisa kita t

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Pingky Setiyo Anggraeni
Tampilan Sate Ayam Martawi yang disajikan dengan potongan lontong yang dibungkus pisang. Sate ayam martawi memiliki ciri khas yaitu satu tusuk terdiri dari dua tusukan. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Berkunjung ke Cilacap tak lengkap rasanya jika tidak menikmati kuliner khasnya.

Sama halnya dengan Banyumas, kuliner di Cilacap juga tak jauh dari soto dan mendhoan.

Namun, ada beberapa kuliner yang berbeda, dan hanya bisa kita temui ketika kita berada di kota bercahaya ini.

Berikut Tribunjateng rangkum 3 kuliner Cilacap yang khas, unik dan wajib dicicipi ketika berkunjung ke Cilacap.

1. Brekecek Pathak Jahan

Tampilan Brekecek Pathak Jahan di warung Brekecek Jahan Ibu Widi. Brekecek Pathak Jahan merupakan olahan kepala ikan jahan yang dimasak dengan kuah kental yang kaya akan bumbu juga rempah.
Tampilan Brekecek Pathak Jahan di warung Brekecek Jahan Ibu Widi. Brekecek Pathak Jahan merupakan olahan kepala ikan jahan yang dimasak dengan kuah kental yang kaya akan bumbu juga rempah. (Tribun Jateng/ Pingky Setiyo Anggraeni)

Dari namanya saja kuliner yang satu ini pasti terdengar aneh.

Brekecek Pathak Jahan merupakan olahan kepala ikan jahan yang disajikan dengan kuah kental yang kaya akan bumbu dan rempah.

Dinamakan Brekecek tak lain karena proses memasaknya yaitu ikan di brek (jatuhkan/taruh) dan kecek (dikocek/aduk) dengan bumbu di dalam wajan. 

Satu diantara beberapa penjual Brekecek di Cilacap, yang paling terkenal yaitu Brekecek Jahan Ibu Widi yang berlokasi di Jl. Slamet, Kelurahan Sidanegara, Cilacap Selatan. 

Empuknya daging jahan, lunaknya pathak jahan serta segar dan hangatnya kuah brekecek, sangat cocok disantap ketika musim dingin seperti sekarang ini. 


Penjual Brekecek, Widi mengatakan bahwa brekecek jahan ini semakin enak disantap jika dihangatkan berkali-kali hingga kuah brekecek hampir habis. 


"Kalau dipanasin terus-menerus sampai air asat, kuahnya becek malah semakin enak," kata Widi. Sabtu (23/4/2022).


Dibanderol dengan harga Rp 12.500 hingga Rp 25.000 pengunjung sudah dapat menikmati makanan yang sangat khas ini.

2. Sate Ayam Martawi 

 

Tampilan Sate Ayam Martawi yang disajikan dengan potongan lontong yang dibungkus pisang. Sate ayam martawi memiliki ciri khas yaitu satu tusuk terdiri dari dua tusukan.
Tampilan Sate Ayam Martawi yang disajikan dengan potongan lontong yang dibungkus pisang. Sate ayam martawi memiliki ciri khas yaitu satu tusuk terdiri dari dua tusukan. (Tribun Jateng/Pingky Setiyo Anggraeni)


Berbeda dengan sate ayam pada umumnya, di Cilacap ada satu sate ayam yang sangat khas yaitu Sate Ayam Martawi.


Sate Martawi Cilacap memiliki ciri khas yang tak dimiliki sate lain yaitu ditusuk dengan 2 tusukan.


Menurut pemilik warung Sate Ayam Martawi di Jalan S.Parman Cilacap, Supri mengatakan bahwa 2 tusukan sate yang digunakan merupakan ciri khas sejak dahulu.


"Memang khasnya Sate Martawi begitu, 1 sate 2 tusukan," kata Supri. Sabtu (23/4/2022).


Diektahui Supri merupakan keturunan ketiga dari Martawi.


"Saya cucu Mbah Martawi, keturunan ketiga," katanya.


Sate Ayam Martawi merupakan sate ayam legendaris di Cilacap dan wajib dicicipi ketika anda menginjakan kaki di Kota Cilacap.


Berbeda dengan sate ayam khas madura dan sate ayam blora yang terkenal, Sate Ayam Martawi memiliki potongan daging dengan ukuran lebih besar dibandingkan lainnya.


Untuk bumbu sate juga agak berbeda dengan lainnya, karena tekstur bumbu kacang disini sedikit lebih encer.


Satu porsi sate di banderol dengan harga Rp 30.000 saja untuk 10 tusuk sate.


Anda juga dapat menikmati sate dengan lontong yang dibungkus daun pisang.


Sate Ayam Martawi ada di beberapa tempat yang tersebar di Cilacap seperti di Jalan S.Parman, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Wuni dan Jalan Tanjung.


Pemilik keempat warung Sate Ayam Martawi diketahui masih dalam satu ikatan keluarga.


Untuk warung Sate Ayam Martawi di Jalan S.Parman buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 20.00 WIB.


3. Kupat Tahu Hj. Sapen

Tampilan kupat tahu Hj.Sapen Majenang. Kupat tahu Hj.Sapen disajikan dengan topping krupuk berwarna merah muda yang terbuat dari bahan singkong.
Tampilan kupat tahu Hj.Sapen Majenang. Kupat tahu Hj.Sapen disajikan dengan topping krupuk berwarna merah muda yang terbuat dari bahan singkong. (Tribun Jateng/Pingky Setiyo Anggraeni)


Kupat Tahu merupakan salah satu makanan khas Cilacap yang masih eksis hingga saat ini.


Di Majenang kita bisa menikmati kupat tahu yang paling legendaris yaitu milik Hj. Sapen yang ada di Jl.Bhayangkara Raya tepatnya di depan SMK Yos Sudarso.


Berdiri sejak 1969, warung kupat tahu Hj.Sapen sudah terkenal seantero kota Majenang dan wilayah sekitar seperti Cimanggu, Wanareja hingga Mergo yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat.


Diketahui warung kupat tahu Hj.Sapen ini merupakan warung turun temurun, dan saat ini Darsih (70) merupakan generasi kedua dari Hj.Sapen yang sudah tutup usia.


"Ini warung turun temurun, awalnya milik mertua saya Hj.Sapen, karena beliau sudah seda (meninggal) lama, dilanjutkan sama saya," kata Darsih. Minggu (24/4/2022).


Walaupun sudah berbeda tangan, namun Darsih sama sekali tidak merubah resep dan juga cara memasak kupat tahu tersebut.


Hal itu nyatanya membuat warung yang buka sejak pukul 06.00 WIB ini selalu ramai dikunjungi pembeli.


"Sama sekali tidak ada yang berubah resepnya, cara masaknya juga sama kaya ibu dulu, kata yang beli sih rasanya masih sama kaya dulu ngga berubah," ujar Darsih.


Satu piring kupat tahu terdiri dari irisan kupat, irisan tahu, kecambah kacang ijo,  suwiran ayam dan juga kerupuk yang disiram dengan kuah santan yang gurih.


Yang unik dari kupat tahu Hj.Sapen ini yaitu kerupuk yang digunakan merupakan kerupuk singkong berwarna merah muda khas Majenang yang bertekstur sedikit keras.


Untuk toppingnya, pembeli juga dapat memilih sesuai selera yaitu suwiran ayam dan juga potongan ati ampela ayam.


Untuk dapat mencicipi nikmatnya sepiring kupat tahu legendaris ini, pembeli cukup merogoh kocek 17.000 rupiah saja.


Warung kupat tahu legendaris ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.


Jika kalian ingin mencicipi nikmatnya kupat tahu legendaris ini disarankan agar datang pagi, karena menjelang siang hari biasanya warung milik Bu Darsih ini sudah tutup lantaran ludes terjual.(pnk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved