Erupsi Gunung Anak Krakatau
Kami Makin Susah Tidur, Curhatan Warga Pesisir Pandeglang, Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga
Masyarakat pesisir di Kecamatan Panimbang itu kabarnya mulai merasakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak beberapa hari terakhir.
"Bila eskalasi aktivitas gunung meningkat, relawan akan membantu pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengarahkan masyarakat menuju jalur-jalur evakuasi menjauh dari kawasan bibir pantai," ujarnya.
Selain itu, Rahardiansyah mengimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada.
"Siagakan selalu tas yang sudah terisi kebutuhan darurat seperti alat P3K, senter, baju, jas hujan, peralatan mandi, dokumen penting serta kebutuhan makanan siap santap dalam satu tas siaga bencana."
"Taruh tas di dekat akses keluar rumah dan mudah terlihat," ujarnya.
Selain itu, bagi warga pesisir, ia mengimbau untuk memperhatikan dengan jeli tinggi muka air laut.
"Bila terjadi penyusutan tiba-tiba dalam waktu singkat, segera evakuasi keluarga ke lokasi yang lebih tinggi dan jauhi bibir pantai."
"Sedapat mungkin bergerak menjauh hingga dipastikan aman," katanya.
Di momen hari kesiapsiagaan bencana pada 26 April 2022, lanjutnya, Indonesia Care mengingatkan agar setiap diri bisa menjadi penyelamat, minimal bagi dirinya sendiri.
"Caranya dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang kebencanaan."
"Terus upgrade pemahaman soal bencana."
"Jangan lengah karena bencana selalu ada di sekitar," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi gelombang tinggi atau tsunami.
Hal ini menyikapi status aktivitas Gunung Anak Krakatau yang kini berada pada level 3 atau siaga.
Gunung yang berada di Selat Sunda itu kembali mengalami erupsi pada Minggu (24/4/2022).
"Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi tsunami terutama di malam hari."