Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Komoditas Pangan Makin Mahal, Daging Sapi Capai Rp 150 Ribu/kg

tren kenaikan harga menjelang Lebaran dikarenakan ada supply and demand yang tidak seimbang

Editor: Vito
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
ilustrasi - penjual memotong daging sapi untuk pembeli di Pasar Karangayu Semarang, baru-baru ini. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Harga sejumlah komoditas pangan di pasar mendekati Lebaran semakin mahal.

Sejen DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan mengatakan, per Jumat (29/4) harga komoditas pangan yang mengalami kenaikan yaitu cabai, bawang merah, bawang putih, telur, daging ayam, dan daging sapi.

Menurut dia, harga cabai-cabaian seperti cabai rawit merah, cabai besar, cabai rawit hijau sudah mencapai di atas Rp 47 ribu/kg, kemudian bawang merah bawang putih juga sama, di atas Rp 39 ribu/kg

"Telur cukup menarik yaitu tembus Rp 28 ribu/kg, ayam ras sudah di atas Rp 42 ribu/kg, dan daging yang menurut kami mencuri perhatian sudah hampir Rp 150 ribu/kg,” katanya pada Kontan.co.id, Jum’at (29/4).

Reynaldi menyebut, tren kenaikan harga menjelang Lebaran dikarenakan ada supply and demand yang tidak seimbang, di mana setiap momen itu selalu ada peningkatan permintaan dua kali lipat, namun tidak diimbangi dengan pasokan. Tren itu terjadi setiap tahun.

Namun, ia menyoroti kenaikan harga komoditas menjelang lebaran pada tahun ini dan tahun lalu sedikit berbeda. Pada 2021, kenaikan harga komoditas pangan tidak terlalu drastis.

Tahun ini menjadi tahun yang cukup berat bagi pedagang, karena harus merogoh kocek yang paling dalam untuk memenuhi ketersediaan agar bisa menjual kembali dan punya keuntungan,”paparnya.

Adapun, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan menyebut, stok komoditas pangan H-3 menjelang Lebaran dinyatakan aman, kecuali pada komoditas beras, gula pasir, dan kedelai.

Berdasarkan data yang dipaparkan Kemendag, stok Cadangan Beras Pemerintah (CPB) berada di bawah stok aman, yaitu sebesar 1-1,5 juta ton. Namun, pihaknya tengah mendorong Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan beras pada masa panen raya Maret-April 2022.

“Sementara kekosongan stok gula di beberapa ritel modern karena harga beli yang tinggi, yaitu Rp 12.300/kg, sehingga gula tidak dapat dijual dengan harga Rp 12.500/kg (kepada konsumen-Red). Selain itu, sebagian besar gula akan mulai digiling pada Mei, sehingga gula akan masuk pasar kemungkinan pada Juni,” terangnya, Jumat (29/4).

Sementara, stok indikatif komoditas kedelai tercatat sebanyak 400 ribu ton dengan ketahanan kurang lebih 2 bulan. (Kontan.co.id/Lailatul Anisah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved